Detail Cantuman Kembali
Amal Saleh dan Al-Baqiyat Al-Salihat dalam Perspektif Tafsir Esoteris (Studi Komparatif Tafsir Al-Qusyairi dan Tafsir Al-Jilani)
Pengaruh kehidupan modern banyak sekali orang yang lupa terhadap tujuan diciptakannya oleh Allah SWT karena hidup dengan bergemilang harta. Mereka lalai akan beribadah kepada Rabb-Nya dan mereka seolah-olah lupa tujuannya diciptakannya di muka bumi ini dengan sebab sibuk oleh urusan duniawi. Maka dalam al-Qur‟an dijelaskan bahwa memang harta, tahta, wanita, dan anak merupakan perhiasan dunia yang harus digunakan untuk hal kebaikan dan dijaga dengan sebaik-baiknya bukan untuk disemobongkan, karena ada yang lebih penting dan lebih baik dari itu semua yang harus diaplikasikan yakni berbuat amal saleh dan al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt. Namun para ulama berbeda pendapat karena disebabkan oleh tidak adanya kejelasan dalam al-Qur'an yang secara jelas menyebutkan bentuk amalan apa yang harus dilakukan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada skripsi ini ialah: 1). Bagaimana penafsiran Al-Qusyairī dan Sayyid Syaikh „Abd al-Qādir al-Jīlānī mengenai amal saleh dan al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt?, 2). Apa persamaan dan perbedaan penafsiran Al-Qusyairī dan Sayyid Syaikh „Abd al-Qādir al-Jīlānī mengenai amal saleh dan al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt?. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penelitian ini ialah: 1). Mengetahui penafsiran Al-Qusyairī dan Sayyid Syaikh „Abd al-Qādir al-Jīlānī mengenai amal saleh dan al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt. 2). Menegtahui persamaan dan perbedaan penafsiran Al-Qusyairī dan Sayyid Syaikh „Abd al-Qādir al-Jīlānī mengenai amal saleh dan al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analitis, kualitatif (Library Research) yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian seperti tesis, skripsi, artikel, dan jurnal. Sumber primer dalam skripsi ini adalah Tafsir Laṭāif al-Isyārat karya Al-Qusyairī dan Tafsir Al-Jīlānī karya Sayyid Syaikh „Abd al-Qādir Al-Jīlānī Dapat disimpulkan pada skripsi ini bahwa penafsiran al-Qusyairī dan al-Jīlānī terhadap ayat-ayat amal saleh dan al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt dalam al-Qur'an, menyatakan menyatakan bahwa amal saleh dan al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt adalah perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas hanya untuk Allah, tanpa dicampuri oleh motif atau tujuan lainnya. Kekal dan abadi di sisi Allah. Meskipun keduanya sepakat bahwa keikhlasan adalah kunci dalam beramal, Namun, mereka menekankan aspek yang berbeda dalam konteks penggunaan analogi, fokus, dan bahasa yang digunakan dalam penafsiran. Amal saleh maupun al-Bāqiyāt al-Ṣālihāt menunjukkan pentingnya beribadah dengan ikhlas dan konsisten dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Muhdi Ali - Personal Name
SKRIPSI IAT 608
2x1.3
Text
Indonesia
2024
serang
xxiv + 140 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...