Detail Cantuman Kembali
Fenomena Kawin Gantung di Desa Cipaeh Serdang Kabupaten Tangerang (Studi Living Hadis)
Penelitian ini membahas tentang fenomena kawin gantung di Desa Cipaeh Serdang Kabupaten Tangerang. Fenomena ini merupakan budaya leluhur di masyarakat Desa Cipaeh Serdang, dimana anak-anak yang masih di bawah umur telah dikawinkan oleh orang tuanya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pelaksanaan perkawinan gantung ini merupakan perkawinan yang sudah sah tetapi suami istri tidak tinggal dalam satu rumah, akan tetapi juga perkawinan ini tidak dicatat di negara karena usia mereka yang masih di bawah umur. Masih adanya praktik kawin gantung ini dalam kehidupan modern saat ini menimbulkan permasalahan dan pertanyaan yang muncul dalam setiap pembahasan di kalangan masyarakat. Banyak faktor yang harus mereka fikirkan mulai dari kesehatan mental, sosial masyarakat, dan juga dalam hal agama. Fenomena kawin gantung yang hidup saat ini jika diperhatikan dari proses serta tujuannya terdapat nilai-nilai keislaman di dalamnya dan menjadi hidupnya suatu teks (hadis) dalam fenomena ini. Maka dari itu fenoemena ini menjadi topik yang akan dibahas dengan tiga rumusan masalah yakni bagaimana hadis-hadis terkait kawin gantung? Bagaimana pandangan masyarakat setempat terhadap kawin gantung? Bagaimana keterkaitan Living Hadis dengan Fenomena kawin gantung di Desa Cipaeh Kabupaten Tangerang? Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apa saja hadis-hadis yang terkait dengan kawin gantung, untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat setempat terhadap kawin gantung, dan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan Living Hadis dengan Fenomena kawin gantung. Dalam skripsi ini peneliti menggunakan penelitian lapangan (Field Research) yakni menelusuri secara langsung informasi yang terkait dengan fenomena kawin gantung ke lokasi atau objek penelitian. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskritif kualitatif. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi pengetahuan dimana dalam bidang ini dipelajari bagaimana hubungan antara pengetahuan dan masyarakat. Dan selanjutnya peneliti mengembangkan pertanyaan-pertanyaan kepada informan melalui wawancara. Dari hasil sebuah penelitian yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa fenomena ini diberlakukan karena faktor adat istiadat yang diyakini masyarakat setempat yang bertujuan sebagai media untuk mempererat kekeluargaan serta silaturrahmi antar masyarakat setempat. Kawin gantung di Desa Serdang ini memiliki rangkaian acara yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam melaksanakan kawin gantung yakni: silaturrahmi, bendrong lesung, nyorog, akad, hajatan, lawanan, arakan kuda, pawai obor, dudus, juadahan. Kemudian ditemukan hadis yang berkaitan berupa, hadis tentang saat Aisyah dinikahi Rasulullah, hadis tentang silahturahmi, dan hadis tentang bersyukur. Masyarakat tidak membaca adanya hadis yang berkaitan dengan fenomena ini, tetapi masyarakat paham adanya nilai-nilai keislaman yang terkadung di dalam fenomena ini.
Ro'sa Romdhonah - Personal Name
SKRIPSI IH 130
2x2.1
Text
Indonesia
2024
serang
xx + 71 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...