Detail Cantuman Kembali

XML

Analisis Perbedaan Perhitungan Saldo dan Hasil Investasi Jaminan Hari Tua Pada Segmen Penerima Upah dan Bukan Penerima Upah (Studi Kasus BPJS Ketenagakerjaan Cikokol)


Salah satu program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini dianggap paling penting bagi pesertanya adalah jaminan hari tua. Namun, Jaminan Hari Tua (JHT) tidak sesuai dengan manfaat yang diharapkan dari program ini, karena banyak peserta yang mengajukan klaim jaminan hari tua, terutama peserta yang masih dalam usia produktif. Kecenderungan klaim dini JHT menimbulkan kekhawatiran dalam sistem jaminan sosial di Indonesia karena dapat mengurangi penggantian pendapatan di masa tua dan menurunkan standar hidup lansia. Hal ini menuntut pemahaman tentang kontribusi yang dibayarkan oleh peserta serta bagaimana dana tersebut dikelola dan diinvestasikan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kalkulasi perhitungan saldo dan hasil investasi Jaminan Hari Tua segmen penerima upah dan bukan penerima upah? (2) Apa saja yang menjadi perbedaan signifikan dalam kalkulasi perhitungan saldo dan hasil investasi antara segmen penerima upah dan bukan penerima upah, beserta dengan faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut? Tujuan dari penelitian ini (1) Untuk mengetahui perhitungan saldo dan hasil investasi Jaminan Hari Tua pada segmen penerima upah dan bukan penerima upah (2) Untuk mengetahui perbedaan dalam kalkulasi perhitungan saldo dan hasil investasi antara segmen penerima upah dan bukan penerima upah serta faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis deskriptif dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Reduction, Display, Conclusion Drawing/Verification iv Perhitungan saldo JHT mengungkapkan bahwa manfaat yang diperoleh akan lebih optimal jika diklaim pada usia tua dibandingkan usia muda. Hal ini disebabkan tidak hanya karena saldo tabungan yang di bayarkan tiap bulannya, tetapi juga karena pendapatan dari bunga pengembangan investasi saldo yang meningkatkan manfaat yang dirasakan saat klaim dilakukan pada masa tua. Meskipun peserta tidak lagi membayar iuran, bunga pengembangan saldo akan terus menambah saldo peserta. JHT antara segmen penerima upah (PU) dan bukan penerima upah (BPU) menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan tersebut terlihat dalam besarnya kontribusi dan hasil investasi yang diperoleh oleh kedua segmen tersebut. Para BPU menerima besaran kontribusi yang lebih kecil daripada PU, hal ini disebabkan oleh kendala keuangan yang dihadapi oleh BPU, seperti ketiadaan pendapatan tetap atau adanya pendapatan yang bervariasi. Kendala ini dipengaruhi oleh karakteristik pekerjaan yang sangat berbeda antara kedua segmen, termasuk tingkat penghasilan yang beragam, serta akses dan partisipasi untuk mengikuti program JHT yang tidak seimbang antara PU dan BPU.
Vanya Orilda Pasha - Personal Name
SKRIPSI AS 538
658
Text
Indonesia
2024
serang
xvi + 128 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...