Detail Cantuman Kembali

XML

Mengungkap Sejarah Bandar Perdagangan Internasional Banten Pada Abad XVI-XVIII


Sejak awal abad masehi Nusantara sudah aktif terlibat dalam pelayaran dan perdagangan internasional antara Barat (Eropa) dan Timur (Cina). Penyebaran agama Islam berperan penting bagi pelayaran dan perdagangan di Nusantara. Nusantara memiliki tiga laut utama yaitu Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut Banda. Rute pelayaran dan perdagangan yang paling ramai di perairan Nusantara adalah Laut Jawa. Salah satu kota perdagangan di Laut Jawa yang berkembang adalah Banten yang termasuk ke dalam jaringan pelayaran dan perdagangan jalur sutra. Banten sebelum dikuasai sudah menjadi kota yang cukup penting bagi perdagangan dan pelayaran terlebih ketika jatuhnya Malaka di tangan Portugis pada tahun 1511 M. Banten sebagai bandar perdagangan internasional semakin maju dan berkembang setelah dikuasai Islam dan ibukota Banten (Banten Girang) dipindahkan ke Surosowan dekat Pelabuhan Banten. Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat perumusan masalah pokok yang harus terjawab pada penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana gambaran umum Banten pada abad XVI-XVIII? 2. Bagaimana kedudukan Pelabuhan Banten dalam pelayaran dan perdagangan internasional pada abad XVI-XVIII? 3. Bagaimana aktivitas perdagangan internasioal di Banten pada abad XVI-XVIII? Hasil dari tujuan penelitian ini adalah terwujudnya deskripsi yang dapat menjelaskan tentang: 1 Gambaran umum Banten pada abad XVI-XVIII, 2. Kedudukan Pelabuhan Banten dalam pelayaran dan perdagangan internasional pada abad XVI-XVIII, 3. Aktivitas perdagangan internasional di Banten pada abad XVI-XVIII. Adapaun objek penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan pendekatan teori ekonomi. Metode penelitian sejarah memiliki lima tahapan, yaitu: pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan ekonomi berdasarkan pemikiran Ibnu Khaldun. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: Perdagangan dan pelayaran di Banten mengalami kemanjuan setelah Banten berada di bawah kekuasaan Islam. Pelabuhan Banten (Karangantu) merupakan pelabuhan dagang nasional dan internasional yang menjadi penghubung antara Banten dengan para pedagang asing. Keramaian di Pelabuhan Banten tidak lepas dari perkembangan perdagangan internasional yang berhubungan dengan Jalur Sutra. Banten berperan dalam kegiatan perdagangan regional dan internasional yang memiliki bandar sebagai tempat ekspor dan impor komoditas serta jalinan perdagangan yang luas. Perdagangan di Banten menganut sistem perdagangan bebas dan terbuka.
Mila Nur'azizah - Personal Name
SKRIPSI SPI 610
905
Text
Indonesia
2023
serang
xiii + 104 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...