Detail Cantuman Kembali

XML

Budaya Literasi Anak Usia Dini di TKIT IQRA


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya literasi anak usia dini di TKIT IQRA dan untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung adanya literasi anak usia dini di TKIT IQRA. Penelitian dilakukan di TKIT IQRA Kelas B Kota Serang Provinsi Banten. Penelitian ini melibatkan guru, wali murid yang dijadikan bahan untuk memperoleh data melalui wawancara, selain itu peneliti memperoleh data dengan cara melakukan observasi langsung dalam pelaksanaan pembelajaran literasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumenter. Analisis data yang merujuk pada tekhnik pengumpulan data yang diranskipkan secara runtut dan diambil garis besar isinya. Hasil penelitian menggunakan wawancara dan observasi yang menghasilkan bahwa dalam budaya literasi anak usia dini di TKIT IQRA terdapat 3 tahap yaitu tahap pembiasaan, tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Dalam pelaksanaanya terdapat dampak positif dan negatif. Dampak positif nya yaitu menambahkan penguasaan kosakata baru bagi peserta didik, menumbuhkan dan meningkatkan minat baca peserta didik, dan peserta didik bisa mengenali jenis-jenis huruf dan gambar. Dampak negatif nya antara lain yaitu anak mudah bosan ketika guru terlalu lama dalam melakukan pembelajaran literasi, terlebih jika guru tersebut tidak menarik peserta didik untuk semangat dalam pelaksanaannya. Hasil penelitian lain menemukan bahwa terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan budaya literasi di sekolah. Faktor pendukung nya yaitu antara lain ada nya fasilitas sekolah yang sesuai dengan pelaksanaan budaya literasi serta faktor pendukung kedua yaitu sekolah memiliki guru yang kreatif dan bertanggungjawab. Selain faktor pendukung adapula faktor penghambat yang terjadi dalam pelaksanaan budaya literais sekolah di TKIT IQRA yaitu wali murid belum memahami pentingnya budaya literasi serta faktor penghambat kedua yaitu siswa kurang kondusif dalam pelaksanaan budaya literasi. Dari beberapa faktor penghambat yang telah peniliti jelaskan sebelumnya. Sekolah memiliki solusi dalam menghadapi hal tersebut, yaitu melakukan pengulasan kembali pelaksanaan budaya literasi sebelumnya dan memberi kesempatan anak untuk bertanya dalam pembelajaran.
Een Suhaeni - Personal Name
SKRIPSI PIAUD 175
2x7.32
Text
Indonesia
2021
serang
xvi + 104 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...