Detail Cantuman Kembali
POLA ADAPTASI MASYARAKAT PENDATANG DI PANDEGLANG (Studi Komunikasi Antarbudaya di SMA Al-Qona’ah Cikuya, Sukaresmi, Pandeglang, Banten)
Ada banyak cara dan sarana bagi seseorang untuk menjalin komunikasi antarbudaya,
termasuk di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al-Qona'ah di Desa Cikuya.
Artinya, komunikasi mereka dengan orang lain dan kelompok lain merupakan bentuk
pertukaran budaya, integrasi, dan akulturasi.
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1)
Bagaimana pola adaptasi etnis jawa dan sunda dalam komunikasi antarbudaya di SMA AlQona’ah Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang? 2) Apa faktor penghambat
dan pendukung yang memengaruhi proses adaptasi etnis jawa dan sunda di SMA AlQona’ah Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang?, penelitian ini bertujuan: 1)
Untuk mengetahui pola adaptasi etnis jawa dan sunda dalam komunikasi antarbudaya di
SMA Al-Qona’ah Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang 2) Untuk
mengetahui faktor penghambat dan pendukung yang memengaruhi proses adaptasi etnis jawa
dan sunda di SMA Al-Qona’ah Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang.
Peneliti memilih metode penelitian studi kasus. Dimana studi kasus ini adalah penelitian
kualitatif yang berusaha menemukan suatu makna, memeriksa proses, dan memperoleh
pemahaman yang mendalam tanpa henti dari seseorang, kelompok, atau keadaan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori adaptasi interaksi (Judee Burgoon,
Lesa Stern, dan Leesa Dillman) dan teori interaksi simbolik (Herbert Mead).
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1) Pada
saat penelitian di lapangan, peneliti menemukan dua etnis yang berbeda dan ternyata etnis
jawa ini adalah urbanisasi dari wilayah yang mayoritas jawa, seperti dari serang, cirebon, dan
daerah jawa lainnya. Pada awal proses adaptasi dengan antar etnis, beberapa narasumber
mengalami culture shock atau adaptasi yang sangat panjang untuk saling memahami
komunikasi diantara etnis yang berbeda. Terlepas dari itu, para narasumber tidak diam atau
ia akan terus berusaha berinteraksi dan beradaptasi dengan budaya yang berbeda dan bahasa
yang berbeda dengan dirinya. Hal yang sangat mendasar dan alamiah pada suatu etnis
memang memiliki perbedaan sifat yang sangat signifikan, namun jika dalam bersikap dari
etnis manapun walaupun awalnya memiliki kesenjangan sosial, tapi akan tetap terus
berusaha dalam melakukan adaptasi dan interaksi antarbudayanya masing-masing hingga
akhirnya saling menyesuaikan diri. 2) Faktor penghambat dan pendukung yang
mempengaruhi proses adaptasi Antarbudaya adalah yang pertama dari faktor narasumber
dalam menarik diri dari lingkungan sekitar dan terjadinya ketakutan dalam berinteraksi
dengan antar etnis karena ketidakpahaman bahasa baik itu bahasa jawa maupun sunda, dari
sifat maupun tingkah laku antaretnis. Faktor pendukung yang mempengaruhi pola adaptasi
baik jawa maupun sunda adalah beberapa narasumber telah mengalami akulturasi dalam
berbahasa, sehingga dalam proses adaptasi dan komunikasi pun sudah baik dan lancar tanpa
adanya hambatan.
Siti Maesaroh - Personal Name
SKRIPSI KPI 812
302
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xiv + 86 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...