Detail Cantuman Kembali

XML

KERUGIAN ORANG BERILMU DALAM ALQURAN (Studi Analisis Terhadap Kitab Tafsir Marâh Labȋd Karya Syekh Nawawi al-Bantani)


Melihat konteks pada zaman sekarang betapa banyaknya orang yang berilmu akan tetapi tidak mampu untuk menerangi jalan hidupnya sendiri. Dan pasalnya, ilmu mereka hanya untuk dijadikan sebagai alat untuk menyombongkan dirinya sendiri, seperti takabur, meraih jabatan, mencari isi perut, kerusakan, dan berbuat tindakan kejahatan serta perbuatan tercela yang lainnya.
Sebagaimana berdasarkan gambaran yang telah penulis paparkan diatas, maka penulis dalam penelitian ini mengajukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: (1) Apa yang di maksud tentang kerugian orang berilmu? (2) Bagaimana ayat-ayat terhadap tentang kerugian orang berilmu? (3) Bagaimana penafsiran terhadap ayat-ayat tentang kerugian orang berilmu dalam Kitab Tafsir Marâh Labȋd Karya Syekh Nawawi al-Bantani? Adapun tujuan dari skripsi ini adalah: (1) Untuk mengetahui apa yang di maksud tentang kerugian orang berilmu. (2) Untuk mengetahui ayat-ayat terhadap tentang kerugian orang berilmu. (3) Untuk mengetahui penafsiran terhadap ayat-ayat tentang kerugian orang berilmu dalam Kitab Tafsir Marâh Labȋd Karya Syekh Nawawi al-bantani.
Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian ini meliputi: Jenis penelitian menggunakan metode penelitian Kualitatif, Sumber Penelitian menggunakan data Primer dan Sekunder, metode analisis menggunakan metode penelitian Deskriptif Penelusuran, Teknik pengumpulan data menggunakan dari berbagai sumber Ilmiah seperti Buku, Kitab, E-book, Artikel, Catatan Pribadi, dan yang lainnya. Penulis juga berusaha menggunakan kajian Kepustakaan Konseptual (Library Research).
Hasil dari skripsi ini sebagai berikut: Berdasarkan menurut Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kitab Tafsir Marâh Labȋd. kerugian orang berilmu karena tidak memiliki rasa Khasyyah (takut) yang tinggi kepada Allah SWT. Perlu diketahui,
iii
tidak semua yang memiliki ilmu bisa disebut Ulama. Sebab, ciri utama seorang Ulama adalah Khasyyatillah (takut kepada Allah SWT). Dalam hal ini, penulis menyimpulkan bahwa yang terpenting dari ilmu adalah pengamalannya, dan yang terpenting dari pengamalannya adalah niatnya. Karena tidak sedikit orang yang berilmu dan beramal shaleh dengan Niat yang salah, ilmunya tidak bermanfaat dan amalnya tidak menjadi apa-apa. Karena semua dimulai dari niat. Adapun kategorisasi kerugian orang berilmu yaitu: (1) orang berilmu namun tidak bertakwa, (2) orang berilmu yang menyembunyikan ilmu, (3) orang berilmu yang tidak mengamalkan ilmu, (4) orang berilmu yang mengikuti hawa nafsunya. Selain itu, terdapat beberapa karakter kerugian orang berilmu yaitu: Pertama, Riya’. Kedua, Sombong. Ketiga, Ghurur.
HADIT INDRI SAMBODO - Personal Name
SKRIPSI IAT 463
2x1.3
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xxiv + 68 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...