Detail Cantuman Kembali
Bimbingan Salat Khusyuk dalam Mengoptimalkan Self Control pada Remaja Madya (Studi di Komunitas Cahaya Menes, Desa Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang - Banten)
Perilaku yang menyimpang banyak terjadi pada remaja dari norma yang berlaku di masyarakat. Hal itu disebabkan karena remaja tidak bisa mengontrol diri baik secara esmosi maupun secara spiritualnya. Buruknya self control terjadi karena tidak bisanya menyaring pengaruh masuknya budaya luar, tidak bisa mengoptimalkan kemajuan teknologi dan yang terpenting yaitu tidak memegang falsafah hidup dan prinsip agama. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana self control pada remaja madya di Komunitas Cahaya menes ?. 2) Bagaimana penerapan dan efektivitas bimbingan salat khusyuk dalam mengoptimalkan self control pada remaja madya?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana self control dan problematika yang dialami oleh remaja madya. Serta untuk mengetahui penerapan dan hasil dilakukannya proses bimbingan salat khusyuk untuk mengoptimalkan self control pada remaja madya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari perilaku responden atau narasumber yang diamati. Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah remaja madya dari anggota komnitas cahaya Menes yang duduk di bangku SMA sederajat. fenomena yang sudah terjadi pada remaja Komunitas Cahaya Menes yaitu adanya penyimpangan perilaku sosial yang disebabkan karena lemahnya self control pada remaja seperti tidak menghormati orang yang lebih tua, begadang hingga larut, meninggalkan tugas sekolah, melalaikan dan meninggalkan waktu salat. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan bimbingan salat khusyuk dalam penyelesaian terkait permasalahan yang sudah terjadi.Penerapan bimbingan salat khusyuk untuk mengoptimalkan self control pada remaja ini menggunakan metode bimbingan kelompok dengan melalui 4 (empat) tahapan, langkah-langkahnya (1) tahap pembentukan, (2) tahap peralihan, (3) tahap kegiatan, (4) tahap pengakhiran dan evaluasi. Proses bimbingan salat dengan menerapkan bimbingan kelompok ini berlangsung kurang lebih 2 bulan dari mulai wawancara kepada responden hingga membentuk kelompok bimbingan salat. Perubahan postitif terjadi dan dirasakan setelah dilaksanakannya bimbingan salat seperti remaja sudah mulai mendisiplinkan diri, etos kerja meningkat, pola hidup yang teratur serta bisa lebih diandalkan di masyarakat.
Rohman Ilhami Fahman - Personal Name
S BKI 605
2x7.15
Text
Indonesia
2021
serang
xv + 92 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...