Detail Cantuman Kembali
Implementasi Metode Role Playing untuk Meningkatkan Motivasi Sosialisasi pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi (Studi di Kampung Luwung Semut, Desa Jeruk Tipis, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang)
anya motivasi anak untuk bersosialisasi adalah faktor penting untuk mendukung pembentukan kepribadian anak. Kecemasan, kekhawatiran, rasa takut, tidak percaya diri, menarik diri dari lingkungan, malu yang berlebihan, serta kurangnya antusiasme anak dalam bermain, bergabung/bersosialisasi adalah bentuk-bentuk dari kurangnya motivasi anak usia dini untuk bersosialisasi. Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Apa faktor penyebab kurangnya dorongan untuk bersosialisasi pada anak usia dini di Kampung Luwung Semut? 2). Bagaimana langkah dan hasil implementasi dari metode role playing dalam meningkatkan motivasi sosialisasi pada anak usia dini di Kampung Luwung Semut? Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1). Untuk mendeskripsikan apa faktor penyebab kurangnya dorongan untuk bersosialisasi pada anak usia dini di Kampung Luwung Semut. 2). Untuk mendeskripsikan bagaimana langkah dan hasil implementasi dari metode role playing pada anak usia dini. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Luwung Semut, Desa Jeruk Tipis, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Dengan objek penelitian enam responden dengan rentang usia 5-6 tahun yang merupakan anak dengan kondisi motivasi untuk bersosialisasinya rendah. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian tindakan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan anak usia dini kurang dorongan untuk bersosialisasi yaitu orang tua lebih menekankan agar anak pandai calistung dan mengesampingkan perkembangan sosialnya, merasa tidak nyaman terhadap lingkungan, faktor fisik di mana anak mengalami kekurangan menyebabkan menarik diri dari lingkungan dan lain sebagainya.. Sehingga peneliti memberikan konseling kelompok menggunakan teknik bermain peran (role playing) melalui permainan (game). Jenis permainan (game) yang digunakan peneliti seperti bakiak, tarik tambang, dan bermain peran sebagai pengendara kendaraan. Dengan langkah-langkah seperti peneliti memberikan pemahaman dan arahan cara bermain tentang permainan tersebut, responden melakukan permainan tersebut, dan evaluasi. Hasil implementasi metode bermain peran (role playing) melalui permainan (game) adalah adanya perubahan-perubahan yang dialami oleh responden terlihat ketika melakukan jenis-jenis permainan tersebut. Seperti, sudah percaya diri, mau berperan, mandiri dalam bermain, adanya antusiame anak dalam bermain, dan mampu mengendalikan perasaannya, serta mampu beradaptasi dengan teman sebaya dan lingkungannya.
Sakinah - Personal Name
SKRIPSI BKI 599
2x7.3
Text
Indonesia
2021
serang
xv + 115 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...