Detail Cantuman Kembali
Penerapan Teknik Biblioterapi dalam Mengoptimalkan Motivasi Lanjut Sekolah pada Remaja (Studi di Kampung Karodangan Kelurahan Sepang Kecamatan Taktakan Kota Serang-Banten) Tahun 2020-2021
Usia remaja merupakan fase yang sedang mengalami puncak perkembangan kematangan kognitif, maka lingkungan sekolah sebagai stimulus untuk mengembangkan kemampuan otak sangat dibutuhkan. Namun kentalnya adat istiadat bisa mempengaruhi kehidupan setiap orang, termasuk adat tidak melanjutkan sekolah sebagai tradisi turun temurun. Buku atau bacaan memberikan kesan positif pada setiap pembacanya sehingga dapat memberi efek pada seseorang untuk menyikap setiap peristiwa dalam kehidupan melalui model tokoh yang berada di dalamnya agar pembaca dapat lebih menilai mana yang baik dan yang buruk. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana motivasi remaja di Kampung Karodangan untuk melanjutkan sekolah? 2). Bagaimana penerapan teknik biblioterapi dalam mengoptimalkan motivasi sekolah remaja di Kampung Karodangan? 3). Bagaimana hasil penerapan teknik biblioterapi pada motivasi sekolah remaja di Kampung Karodangan?. Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui motivasi remaja di Kampung Karodangan dalam melanjutkan sekolah. 2). Untuk mengetahui peran teknik biblioterapi dalam mengoptimalkan motivasi sekolah remaja Kampung Karodangan. 3). Untuk mengetahui hasil penerapan teknik biblioterapi pada motivasi sekolah remaja di Kampung Karodangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif kualitatif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek penelitian yang diamati dengan menggunakan teknik konseling individual. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Kampung Karodangan Kelurahan Sepang Kec. Taktakan Kota Serang – Banten. Dengan objek penelitian remaja masyarakat setempat. Penelitian ini dilakukan mulai bulan desember 2020 hingga april 2021. Adapun hasil dari proses konseling ini adalah 1). Kondisi motivasi pendidikan remaja di Kampung Karodangan masih rendah, dengan indikator-indikatornya adalah responden menganggap pendidikan tidak penting, ragu pada potensi diri dan tidak memiliki persiapan untuk melanjutkan pendidikan. 2). Proses konseling terdiri dari 3 pertemuan, pertemuan pertama yaitu pemaparan latar belakang dan asesmen kondisi motivasi awal responden. Pertemuan kedua proses diskusi isi buku “Semua Bisa Kuliah” terutama dalam kaitannya dengan motivasi pendidikan mereka. Pertemuan ketiga adalah proses mengarahkan responden untuk merencanakan pendidikannya serta komitmen mereka untuk mewujudkan itu. 3). Setelah melakukan konseling, para responden lebih yakin pada potensi dirinya, sudah memahami pentingnya pendidikan dan mulai mengatur strategi persiapan sekolah.
Siti Mastati Khaerani - Personal Name
SKRIPSI BKI 590
2x7.24
Text
Indonesia
2021
serang
xv + 108 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...