Detail Cantuman Kembali
Tradisi Ngahuma pada Masyarakat Petani di Desa Sindangkerta Kecamatan Cibitung Pandeglang
Ngahuma artinya ladang padi di tanah kering yang sehabis panen ditinggalkan (dibiarkan tidak digarap sehingga tanah berhumus kembali). Berladang adalah suatu sistem/pola pertanian yang mengubah hutan alam menjadi hutan garapan, dengan tujuan menghasilkan kebutuhan pangan yang direncanakan. Munculnya sistem pertanian ini merupakan suatu tahapan dalam evolusi budaya manusia dari budaya berburu dan meramu ke budaya bercocok tanam. Di Indonesia, sistem budidaya padi ladang lebih dulu berkembang. Hal ini berhubungan dengan pola budaya nenek moyang kita yang hidup secara nomaden (berpindah-pindah). Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi objektif masyarakat di desa Sindangkerta?, (2) Bagaimana prosesi ngahuma di masyarakat desa Sindangkerta kecamatan Cibitung kabupaten Pandeglang?, (3) Bagaimana simbol dan pemaknaan tradisi ngahuma pada masyarakat desa Sindangkerta kecamatan Cibitung kabupaten Pandeglang?. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui kondisi objektif masyarakat di desa Sindangkerta, (2) Untuk mengetahui prosesi ngahuma di masyarakat desa Sindangkerta kecamatan Cibitung kabupaten Pandeglang, (3) Untuk mengetahui Bagaimana simbol dan pemaknaan tradisi ngahuma pada masyarakat desa Sindangkerta kecamatan Cibitung kabupaten Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kebudayaan yaitu survei, partisipasi, observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan pendekatan antropologis. Penelitian ini berkesimpulan bahwa tradisi ngahuma merupakan praktek pertanian padi pertama yang diterapkan jauh sebelum pertanian padi dengan sistem sawah dikenal masyarakat Sindangketa. Prosesi ngahuma di desa ini dimulai dengan kegiatan menyiapkan lahan, Nyacar, ngaduruk, ngaseuk, ngoréd, mabay, mipit, ngétém, ngunjal, ngadiuken, serta nganyaran. Makna dan nilai sosial yang terkandung dalam tradisi ngahuma yaitu kesadaran untuk menjaga kelestarian alam, nilai gotong royong dan kekeluargaan, serta nilai kerukunan yang mengajarkan agar semua masyarakat yang terlibat dalam proses ngahuma senantiasa menjaga keharmonisan.
Siti Deva Aisyah - Personal Name
SKRIPSI SPI 424
2x9.6
Text
Indonesia
2021
xvii + 78 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...