Detail Cantuman Kembali
al-Shira'at al-Nafsiyah li Syakhshiyat al-Nisa fi Riwayat "Ahlam -al-Nisa al-Harim" li Fathimah al-Marnisi (Dirasah Sikolojiyah Adabiyah li Ibrahim Maslu)
Pada novel Ahlam al-Nisa al-Harem karya Fatima Mernissi bercerita tentang
Fatima sewaktu kecil, dimana ia tinggal di sebuah Harem. Harem mungkin adalah
sebuah keterkungkungan. Namun di salah satu harem, hidup beberapa perempuan luar
biasa yang sangat agresif terhadap batasan-batasan yang mempersempit ruang gerak
perempuan. Dalam keterbatasan para perempuan sarat akan konflik, konflik tersebut
timbul karena tidak terpenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Maka peneliti
menggunakan teori psikologi sastra Abraham Maslow tentang teori piramida kebutuhan
manusia.
Pada penelitian ini peneliti merumuskan dua rumusan masalah yaitu 1)
bagaimana karakter perempuan pada novel Ahlamu al-Nisa al-Harem karya Fatima
Mernissi?, 2) bagaimana konflik batin tokoh perempuan dan apa saja faktor yang
menyebabkan terjadinya konflik batin pada tokoh perempuan dalam novel Ahlam al-Nisa
al-Harem karya Fatima Mernissi?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakter perempuan pada novel Ahlamu al-Nisa al-Harem karya Fatima
Mernissi dan untuk mengetahui konflik batin dan faktor yang menyebabkan terjadinya
konflik batin pada tokoh perempuan dalam novel Ahlam al-Nisa al-Harem karya Fatima
Mernissi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
pembacaan intensif terhadap buku-buku yang terkait dengan penelitan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan karakter-karakter tokoh
dalam novel Ahlam al-Nisa al-Harem dan kebutuhan apa saja yang tidak
terpenuhi serta kebutuhan yang tercapai pada tokoh perempuan dalam novel ini
menggunakan teori Psikoogi Abraham Maslow. Peneliti menganalisis konflik
batin tokoh-tokoh perempuan utama dan peneliti menemukan perbedaan
kebutuhan pada setiap tokoh. Tokoh Fatima mernissi tidak terpenuhinya
kebutuhan akan rasa aman yang dinyatakan bahwa ia mencemaskan apa yang ia
tidak ketahui mengenai batasan-batasan yang ada di harem. Adapun tokoh Ibu
Fatima dan Nenek Yasmina tidak terpenuinya kebutuhan fisiologi. Adapun tokoh
Chama tidak terpenuhinya kebutuhan akan rasa cinta yang dinyatakan bahwa ia
merasa dia sudah dewasa dan ia menginginkan belaian dan rasa ingin dicintai.
Adapun tokoh Bibi Habiba tidak terpenuhinya kebutuhan akan harga diri yang
dinyatakan bahwa pada masa itu orang-orang yang buta huruf tidak dihargai,
selain itu tokoh Bibi Habiba tidak terpenuhi kebutuhan akan keamanan,
kebutuhan akan rasa cinta dan kebutuhan akan aktualisai diri.
Agniaturrizki - Personal Name
SKRIPSI BSA 244
SKRIPSI BSA 244
Text
Bahasa Arab
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2021
Serang Banten
21,5cm, 28cm, 136 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...