Detail Cantuman Kembali
Metode Tafsir Tarjuman Almustafid karya Abdurrauf Al-Singkili
Persoalan yang kerap menjadi perdebatan di kalangan para peneliti Tafsir Tarjuman Almustafid berkisar pada persoalan sumber penulisan tafsir, persoalan qiroat dan penggunaan kata-kata kunci pada Tafsir Tarjuman Almustafid. Tafsir Tarjuman Almustafid dapat dilihatdari sisi isi yang menggunakanan alisis bahasa dalam penafsirannya yaitu ilmu qira’at, dalam Tarjuman Almustafid hanya terdapat tiga qiraat, yakni qiraat Abu ‘Amr riwayat Duri, qiraat Nafi’ riwayat Qalun, dan qiraat Imam Hafsh. Dari latar belakang tersebut di atas maka terdapat beberapa permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana metode yang digunakan dalam penulisan Tafsir Tarjuman Almustafid? (2) Bagaimana unsur lokalitas yang terdapat dalam Tafsir Tarjuman Almustafid dari segi kebahasaan dan keaksaraan? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui metode yang digunakan oleh Abdurrauf Al-Singkili dalam proses penulisan Tafsir Tarjuman Almustafid (2) Untuk mengetahui unsur lokalitas penggunaan bahasa dan aksaranya. Secara metodologis, penelitian ini termasuk bagian dari studi kepustakaan (library research).Dengan demikian data yang ada dalam penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah kitab Tafsir Tarjuman Almustafid itu sendiri, sedangkan data sekundernya adalah seluruh teks, buku maupun artikel yang berkaitan dengan objek penelitian ini.Adapun pendekatan analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah descriptif kualitatif. Secara garis besar penafsiran Al-Qur’an dilakukan melalui empat cara atau metode yaitu metode ijmali (global), metode tahlili (analisis), metode muqarin (perbandingan), dan metode maudhû‘î (tematik). Tafsir Tarjuman Almustafid dengan sangat ringkas dan hanya dua jilid saja, lebih padat dan tidak menguraikan penafsiran secara panjang lebar. Hal serupa juga telah dilakukan oleh Almahalli dan Assuyuthi dalam karyanya tafsir Jalalain, begitu pula dengan tafsir Taj Attafsir karya Almirghani, inilah yang disebut dengan tafsir yang menggunakan metode ijmali, metode ijmali merupakan metode tertua dalam penulisan tafsir Al-Qur’an. Alfarmawi menjelaskan bahwa metode tafsir ijmali adalah suatu metode penafsiran yang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara mengemukakan makna global. Tarjuman Almustafid adalah tafsir yang unik, selain menggunakan bahasa Melayu beraksara Arab-Jawi, tafsir ini sering memulai penafsiran dengan menggunakan beberapa kata kunci, yang patut diperhatikan oleh pembaca dan pengkaji tafsir karya Abdurrauf ini. Abdurrauf menunjukkan kehati-hatiannya ketika menjelaskan kata tauhid yang merupakan proses kreatif untuk menemukan bentuk ungkapan dari bahasa lokal (sasaran) yang representatif dengan pemikiran tauhidnya
Siti Imas Masrury - Personal Name
SKRIPSI IAT 291
SKRIPSI IAT 291
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 112hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...