Detail Cantuman Kembali

XML

Pandangan Yusuf Qardawi Tentang Tunawisma Sebagai Penerima Zakat


Nama : Abdullah Faisal, Nim: 121300508 Judul Skripsi : Pandangan Yusuf Qardawi Tentang Tunawisma Sebagai Penerima Zakat. Penelitian ini didasari adanya pendapat Yusuf Qardawi yang memasukkan para tunawisma sebagai penerima zakat di masa sekarang. Menurut beliau, tunawisma masuk ke dalam ibnu sabil karena para tunawisma merupakan anak dari jalanan, karena ayah dan ibu mereka adalah jalan. Dari pendapat Yusuf Qardawi tentang tunawisma sebagai ibnu sabil dapat diketahui bahwa pemaknaan ibnu sabil tidak lagi disandarkan pada aspek adanya perjalanan yang dilakukan namun lebih disandarkan pada aspek jalanan sebagai tempat tinggal. Pendapat tersebut tentu berbeda dengan hakekat utama dari ibnu sabil yang mendasarkan pada adanya aspek perjalanan dari suatu tempat menuju tempat lainnya untuk suatu kemashlahatan.Padahal dalam konteks pendapat ulama, pemberian kepada ibnu sabil hanya sebatas pada kebutuhan yang diperlukan oleh ibnu sabil dalam perjalanan. Oleh sebab itu, perlu kiranya diadakan penelitian terkait dengan pendapat Yusuf Qardawi tentang tunawisma sebagai penerima zakat. Berdasar latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana pendapat Yusuf Qardawi yang menjadikan tunawisma sebagai penerima zakat 2). Bagaimana metode istinbath hukum Yusuf Qardawi yang menjadikan tunawisma sebagai penerima zakat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Sumber bahan primer dalam penelitian ini adalah pendapat Yusuf Qardawi yang tertulis dalam Kitab Fiqh al-Zakat. Sedangkan data sekundernya meliputi data-data yang berhubungan dengan teori ibnu sabil dan tunawisma. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskripsi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Pertama : Pendapat Yusuf Qardawi mengenai masuknya tunawisma sebagai penerima zakat dari kelompok ibnu sabil kurang sesuai dan kurang dapat diterima. Penyebabnya di antaranya adalah sebagai berikut: a) Esensi dan sifat tunawisma tidak memenuhi kriteria ibnu sabil. b) Pemberian zakat yang disarankan Yusuf Qardawi lebih cenderung pada penghilangan kefakiran daripada menghilangkan kebutuhan bekal. Meski demikian, pendapat Yusuf Qardawi akan dapat dijadikan sebagai pengembangan fiqh terutama terkait dengan tunawisma sebagai penerima zakat. Kedua: Istinbath hukum yang dilakukan oleh Yusuf Qardawi hanya mendasarkan pada kesamaan keadaan yang dialami oleh tunawisma dengan makna harfiah ibnu sabil. Sedangkan esensi sifat yang terkandung dalam ibnu sabil dan tunawisma tidak dijadikan sebagai acuan dalam membandingkan penentuan status tunawisma yang berdampak pada masuknya tunawisma ke dalam kelompok ibnu sabil sebagai penerima zakat.
Abdullah Faisal - Personal Name
SKRIPSI HES 199
SKRIPSI HES 199
Text
Indonesia
FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2019
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 93hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...