Detail Cantuman Kembali
Konsep Kenabian Dalam Pandangan Filosof Muslim (Studi Komparasi Pemikiran Al-Farabi dan Al-Razi)
Nama : Yudi Guntara, NIM : 143100091, judul skripsi : Konsep Kenabian Dalam Pandangan Filosof Muslim (Studi Komparasi Pemikiran Al-Farabi dan Al-Razi), Jurusan Akidah Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Adab, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten tahun 2018 M/1439 H. Pada awalnya, setiap agama tentu mendapatkan ajaran-ajaranya melalui wahyu, sementara agama Islam adalah agama yang terakhir diturunkan melalui nabi Muhammad SAW. seorang nabi merupakan manusia biasa yang diberi kemampuan khusus bisa berkomunikasi dengan Tuhannya. Al-Farabi secara umum menerima teori kenabian, sementara Al-Razi menolak teori kenabian. Hal ini merupakan suatu fenomena yang terjadi dalam pemikiran filusuf muslim. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut: a) Bagaimana pandangan Al- Farabi dan Al-Razi tentang Kenabian ? b) Bagaimana Komparasi Teori Kenabian Al Farabi dan Al-Razi ? Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pandangan Al-Farabi dan Al-Razi tentang Kenabian, dan dapat mengetahui komparasi pemikiran Al-Farabi dan Al-Razi mengenai Teori Kenabian. Metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data (library research) dengan menggunakan data primer dan skunder. Dari beberapa rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kenabian menurut Al-Farabi adalah bahwa nabi sangat erat hubungannya dengan filosof karena keduanya mampu berkomunikasi dengan akal kesepuluh (Jibril). Dan seorang nabi harus mempunyai daya imajinasi yang kuat, agar ketika ia berkomunikasi dengan akal fa’al ia mampu menangkap semua kebenaran yang datang dari akal fa’al tersebut. Sementara menurut Al-Razi bahwa tidak perlu ada nabi, karena Allah menciptakan akal untuk manusia, dengan akal manusia bisa lebih mengetahui segala hal termasuk mengetahui seisinya dan Tuhannya. Persamaan antara pemikiran Al-Farabi dan Al-Razi terletak pada latar belakang munculnya pemikiran kedua tokoh tersebut yaitu berasal dari pemikiran Ariestoteles. Dengan pemikiran tersebut keduanya berbeda pemikiran tentang kenabian, pemikiran Al-Farabi sangat erat kaitannya dengan filosof dan menghubungkan akal dengan daya imajinasi melalui akal ke sepuluh. Sementara itu, Al-Razi menanggapi soal kenabian lebih kepada pemikiran ektrem, karena ia menolak adanya nabi, karena Allah sudah menganugrahkan akal untuk manusia
Yudi Guntara - Personal Name
SKRIPSI AFI 13
SKRIPSI AFI 13
Text
Indonesia
FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
2018
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 92hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...