Detail Cantuman Kembali
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Konsep Magnet Dengan Menggunakan Pembelajaran Interaktif di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kejaban Kecamatan Ciruas
Permasalahan yang ada di Sekolah Dasar Negeri Kejaban adalah siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran sains dan berpusat pada guru, sehingga siswa tidak memahami konsep yang diajarkan pada proses pembelajaran sains. Dan guru selalu menggunakan metode ceramah tidak menggunakan multi metode.
Dari uraian diatas, seharusnya guru hanya sebagai fasilitator dan motivator yang mengarahkan siswa untuk trampil dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga konsep-konsep sains yang dipelajari dipahami dan dikuasai. Dengan demikian Pembelajaran interaktif ini adalah solusi alternatif dalam meningkatkan kemampuan guru dan siswa pada pembelajaran sains khusunya serta pembelajaran lainnya pada umumnya, serta sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu membantu guru meningkatkan keterampilan dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Permasalahan tersebut, penulis rumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut apakah dengan menggunakan Pembelajaran interaktif siswa mampu memahami dan porsentasi hasil belajar pada konsep magnet meningkat serta sesuai dengan konsep ilmiah? Dalam menjawab pertanyaan diatas, maka peneliti melaksanakan penelitian dengan jenis kualitatif dengan bentuk penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Teggart, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan tes serta catatan dilapangan, serta menggunakan tiga siklus yang diantarannya pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III.
Hasil penelitian menunjukan, bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa pada konsep magnet dengan menggunakan Pembelajaran interaktif pada tahap pra siklus 5,67; siklus I 6,33; siklus II 7,08; dan siklus III 8,50.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pembelajaran interaktif dapat meningkatkan kemampuan siswa pada konsep magnet dengan porsentase dari pra siklus ke siklus I (11,6%), siklus I ke siklus II (11,8%), dan siklus II ke siklus III (20,0%). Dan peningkatan porsentase kemampuan guru dalam melaksanakan dan merencanakan kegiatan belajar mengajar dari pra siklus ke siklus I (62,0%), siklus I ke siklus II (32,7%), dan siklus II ke siklus III (25,0%).
Dari penelitian ini diharapkan untuk semua dewan guru untuk selalu menggunakan Pembelajaran interaktif pada setiap proses pembelajaran, kepada para kepala sekolah, dan para pengawas untuk selalu memberikan arahan pada setiap pengawasan kepada semua jajaran yang terlibat dalam lembaga pendidikan khususnya tenaga pendidik agar selalu menggunakan Pembelajaran interaktif, karena Pembelajaran interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Herlina Dewi - Personal Name
Skripsi PAI 1444
Skripsi PAI 1444
Text
Indonesia
Fak. Tardab
2011
serang-banten
21.5cm, 28cm, 75hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...