Detail Cantuman Kembali

XML

Pendidikan Akhlak Menurut Al-Qur'an


Al-Qur'anul Karim merupakan landasan utama dalam pendidikan Islam. Di dalamnya terkandung segala perkara yang dibutuhkan oleh manusia dan memberikan petunjuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat, kandungan ajaran Al-Qur'an mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dan mengaturnya dengan sempurna mulai dari kehidupan pribadi hingga masyarakat. Pendidikan akhlak adalah proses mewujudkan manusia sholeh dengan sarana pendukungnya. Pendidikan akhlak telah memberikan andil yang besar dalam membentuk jati diri manusia dalam berinteraksi dengan Tuhan, sesama manusia dan alam lingkungannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalahnya adalah sebagai berikut: 1) bagaimana penafsiran Ulama tentang Al-Qur'an Surat An-Nisaa' ayat 36, 2). Bagaimana analisa penafsiran Al-Qur'an Surat An-Nisaa' ayat 36 dari para Ulama. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1) Untuk mengetahui penafsiran Ulama tentang Al-Qur'an Surat An-Nisaa' ayat 36, 2) Untuk mengetahui analisa penafsiran Al-Qur'an surat An-Nisaa' ayat 36 Dari Para Ulama.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deduktif dan induktif yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang bersifat umum untuk dijadikan kesimpulan yang bersifat khusus, dan data yang bersifat khusus untuk dijadikan kesimpulan yang bersifat umum. data tersebut diperoleh dengan menggunakan teknil studi pustaka dan teknik dokumentasi dari berbagai sumber data primer yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits, yang aktual tentang aspek-aspek pendidikan yang terkandung dalam AL-Qur'an surat An-Nisaa' ayat 36. Setelah data terkumpul kemudian ditafsirkan dan dianalisis dengan menggunakan logika dibantu oleh ilmu pendidikan Islam sebagai alat analisisnya.
Setelah dianalisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: para ulama mempunyai kesamaan pendapat dalam penafsiran Al-Qur'an surat An-Nisaa' ayat 36 persamaan itu terletak pada uraian tentang perintah beribadah kepada Allah dan larangan mempersekutukan-Nya, dan perintah untuk berbuat baik terhadap sesama manusia yang diawali dengan perbuatan baik kepada kedua orang tua, kepada karib kerabat, kepada anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga dekat dan tetangga jauh serta berbuat baik kepada teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Kemudian dalam akhir ayat ini pula di terangkan bahwa Allah melarang bersifat sombong dan membangga-bangga kan diri dalam setiap tindakan dan perbuatan, karena hal ini dibenci Allah dan tidak akan masuk surga bagi seseorang yang memiliki sifat sombong dan takabur walau pun hanya sedikit dalam dirinya.
Suhanah - Personal Name
Skripsi PAI 722
Skripsi PAI 722
Text
Indonesia
Tardab
2007
serang
21.5cm, 28cm, 67hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...