Detail Cantuman Kembali
RELASI ISLAM DAN NEGARA MENURUT PEMIKIRAN SOEKARNO DALAM TINJAUAN SIYASAH DAULIYAH
Nama: Muhamad Nasir, NIM: 00325625, Judul skripsi: Relasi Islam dan Negara Menurut Pemikiran Soekarno dalam Tinjauan Siyasah Dauliyah.
Perdebatan antara hubungan agama dan negara muncul di Indonesia semenjak pra kemerdekaan, tokoh-tokoh yang teridentifikasi sebagai kaum nasionalis dan tokoh-tokoh Islam begitu alot dan sengit dalam menyikapi permasalahan relasi Islam dan negara, pihak nasionalis menilai bahwa agama haruslah dipisahkan dengan negara, agar negara Indonesia dapat berkembang dan terbebas dari disintegrasi, mereka juga menilai bahwa agama harus berjalan dengan sendirinya tanpa pengaruh negara agar dapat subur dan berkembang, tetapi para tokoh Islam mengklarifikasikan bahwa dalam Islam telah diatur sebuah sistem kenegaraan, sistem pemerintahan dan juga sistem hubungan antara negara-negara serta pemberlakuan kebijakan penguasa muslim terhadap warga non-muslim yang tinggal dalam negara Islam, sebut saja tokoh nasionalis adalah soekarno sebagai proklmator dan juga sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama ini, pastilah akan banyak memberikan kontribusi terhadap tatanan sistem kenegaraan Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian adalah teknik library research yaitu dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan tersbut, sedangkan pengolahannya menggunakan metode deduktif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Soekarno menyatakan antara agama dan negara Indonesia haruslah dipisahkan atau tidak perlu adanya hubungan legal-formal, agar keduanya bisa berjalan dan berkembang secara subur dengan alasan bahwa Negara Indonesia kemerdekaannya dicapai oleh berbagai golongan dan warga negaranya terdiri dari berbagai macam jenisnya dan juga kultur masyarakat masih dalam tingkat kejumudan yang tinggi, sedangkan dalam teori Islam menurut bebeapa pakar muslim bahwa negara dan agama merupakan suatu kesatuan, prihal sistematika hubungan antara warga negara muslim dan non-muslim diatur dalam teori-teori siyasah dauliyah terhadap pemikiran Soekarno tentang relasi Islam dan negara. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Soekarno menyatakan antara agama dan negara dalam Negara Indonesia haruslah dipisahkan atau tidak perlu adanya hubungan legal-formal, agar keduanya bisa berjalan dan berkembangan secara suur dengan alasan bahwa Negara Indonesia kemerdekaannya dicapai oleh berbagai golongan dan warga negaranya terdiri dari berbagai macam jenisnya dan juga kultur masyarakat masih dalam tingkat kejumudan yang tinggi, sedangkan dalam teori Islam menurut beberapa pakar muslim bahwa negara dan agama merupakan suatu kesatuan, prihal sistematika hubungan antara warga negara muslim dan non-muslim diatur dalam teori-teori siyasah dauliyah mencakup perjanjian-perjanjian internasional dan hak-hak bagi warga negaranya.
MUHAMAD NASIR - Personal Name
SKRIPSI JS 159
SKRIPSI JS 159
Text
Indonesia
Fakultas syariah dan ekonomi islam IAIN SMH Banten
2005
Serang Banten
21.5cm, 28cm, 104hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...