Detail Cantuman Kembali
Keutamaan Belajar bagi Perempuan dalam Perspektif Hadis
Pendidikan merupakan persoalan yang sangat penting terkhusus bagi perempuan. Di dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari belajar. Pentingnya belajar bagi perempuan karena perempuan akan menjadi pendidik pertama untuk anak-anaknya. Belajar juga dapat meningkatkan pola pikir dan kualitas diri perempuan. Namun di tengah sebagian masyarakat masih ada perempuan dalam keluarganya yang tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan, perempuan dianggap tidak perlu untuk belajar, karena perempuan ujung-ujungnya hanya mengurusi urusan rumah tangga saja. Tentu hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam terutama hadis Nabi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah: 1) Hadis-hadis apa saja yang berkaitan dengan keutamaan belajar bagi peremepuan ? 2) Bagaimana penjelasan hadis yang berkaitan dengan keutamaan belajar bagi perempuan. Pencapaian tujuan yang ditargetkan adalah: 1) Untuk mengetahui hadis-hadis yang berkaitan dengan keutamaan belajar bagi perempuan 2) Untuk mengetahui penjelasan hadis yang berkaitan dengan keutamaan belajar bagi perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dan studi kajian hadis tematik dengan metode Grounded Theory dalam mengumpulkan hadis-hadis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 15 hadis dan dikelompokan ke dalam sub tema, (1) Urgensi belajar bagi perempuan terdapat 6 hadis yaitu: Ibnu Mājah No. 244, Ad-Darimi No. 257, Bukhari No. 6766, Muslim No. 1475, Bukhari No. 4801, Bukhari N0. 873. (2) Tujuan belajar bagi permpuan terdapat 3 hadis yaitu: Ad-Darimi No. 247, Ahmad No. 1573, Bukhari No. 4700). (3) Pahala bagi perempaun yang belajar terdapat 6 hadis yaitu, At-Tirmidzi No. 2573, At-Tirmidzi No. 2322, al-Bukahri No. 1631, at-Tirmidzi No. 2685, Ibnu Majah No. 291, Bukahri No. 79. Ajaran Islam ini menentang keras stigma masyarakat mengenai pendidikan bagi perempuan, yang beranggapan bahwa perempuan tidak harus belajar. Dengan pendekatan kebahasaan dan juga pandangan para ulama penggunaan kata mudzakkar di dalam hadis kewajiban menuntut ilmu itu tidak berarti mengeliminasi perempuan dari kewajiaban itu sendiri. Karena hadis-hadis itu tidak berlaku untuk laki-laki, namun sebaliknya perempuan juga memiliki hak atau kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam belajar atau menuntut ilmu.
Mila Amelia - Personal Name
SKRIPSI IH 132
2x2.1
Text
Indonesia
2024
serang
xxii + 97 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...