Detail Cantuman Kembali
Pengendalian Polusi Udara dalam Perspektif Al-Qur’an (Studi Tafsir Ilmi Kemenag RI)
Polusi udara merupakan salah satu masalah kerusakan lingkungan yang sangat berbahaya bagi kesehatan, yaitu berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur yang berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi, sehingga menjadi sumber banyak penderita bagi seluruh manusia. Polusi udara yang tercemar dapat membahayakan kesehatan masyarakat, terutama Particulate Matter (PM2,5) yaitu partikel udara yang lebih kecil atau sama dengan 2,5 µm (mikrometer) yang dapat dihirup dan mengendap di organ pernapasan. Dengan demikian penulis merumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini diantaranya 1. Bagaimana klasifikasi ayat tentang polusi udara dalam Al-Qur’an? 2. Bagaimana penafsiran ayat menurut Tafsir Ilmi Kemenag RI tentang pengendalian polusi udara? Adapun tujuannya 1. Untuk mengetahui klasifikasi ayat tentang polusi udara dalam al Qur’an 2. Untuk mengetahui penafsiran ayat menurut tafsir Kemenag RI tentang pengendalian polusi udara. Jenis penelitian dalam skripsi ini menggunakan studi kepustakaan Library Research. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Tafsir Ilmi Kemenag RI. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan adalah kitab tafsir, jurnal dan buku yang relevan dengan tema penelitian ini. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari berbagai sumber yang relevan dengan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam Al-Qur’an, istilah polusi udara tidak terdapat konsep yang konkrit, namun isyaratnya telihat jelas dalam Al-Qur’an sebanyak 50 kali, dan tersebar di 43 ayat. Seperti pada QS. Aż-Żāriyāt(51:1) Al Anbiyā'(21:81), Fuṣṣilat(41:16), Al-Isrā'(17:68), Al-Mu'minūn(23:71) dan lain-lain. Dalam kitab tafsir ilmi Kemenag RI menjelaskan bahwa polusi udara yang timbul akibat dari pembakaran hutan/lahan, penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya unsur pembersihan udara. Sehingga kualitas oksigen pun berkurang dan mengganggu kehidupan makhluk hidup. Langit dan bumi akan rusak bila yang dijadikan pedoman adalah hawa nafsu. Karena itu, Islam mengajarkan sifat qanā‘ah, puas dengan rezeki yang telah dianugerahkan Allah.
Aat Sutiawati - Personal Name
SKRIPSI IAT 603
2x1.3
Text
Indonesia
2024
serang
xxi + 91 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...