Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Pola Asuh Otoritatif Orang Tua Untuk Kecerdasan Sosial Remaja Usia 11-15 Tahun Di Rw. 019 Kelurahan Kaligandu Kecamatan Serang Kota Serang Provinsi Banten.


Remaja rentang usia 11-15 tahun merupakan individu yang mengalami perkembangan pesat dari segala aspek perkembangan dan kecerdasan, bangkitnya akal dan kesadaran diri sudah mulai muncul. Dalam masa ini terdapat enery dan kekuatan fisik yang luar biasa serta tumbuh keingintahuan dan keinginan coba-coba. Periode ini merupakan puncak perkembangan emosi yang mengakibatkan terjadinya perubahan kecenderungan mementingkan diri sendiri dan mulai mencari konsep diri, sehingga usia remaja dikategorikan sebagai usia labil dan rentan, dimana ia akan memasuki usia transisi dari anak-anak menuju dewasa. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus dari orang tua. Selain menjadi orang yang dapat melindungi dan membuat dirinya nyaman, juga membutuhkan teman untuk berbagi. Sudah seyogiyanya orang tua menempatkan diri sebagai teman bagi anak-anaknya yang memasuki masa remaja. Terdapat pola asuh atau perlakuan orang tua terhadap anak yang berusia remaja, yang masing-masing mempunyai pengaruh terhadap remaja. Sikap “acceptance” yaitu penerimaan merupakan yang baik untuk dimiliki dan dikembangkan oleh orang tua, karena ternyata memiliki kontribusi kepada pengembangan kepribadian anak yang sehat. Pola asuh otoritatif orang tua merupakan gaya pengasuhan yang fleksibel, dimana orang tua memberi anak otonomi, namun berhati-hati menjelaskan batasan yang mereka harapkan dan memastikan anak-anak untuk mengikuti pedoman ini agar kecerdasan sosial remaja dapat tercapai dengan baik sehingga seseorang bisa sukses yang merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Tulisan ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan mengadakan Tanya jawab (wawancara) sederhana terhadap orang tua dan remaja rentang usia 11-15 tahun mengenai sikap dan remaja dalam kesehariannya serta sikap orang tua yang berperan sebagai teman anaknya yang berusia remaja. Dari penelitian ini didapatkan bahwa orangtua selalu berinteraksi dan melibatkan remaja dalam aktifitas keseharian, ditanyakan keinginannya dan selalu menyediakan waktu untuk anak remajanya sehingga remaja dapat menjalin hubungan yang baik dengan para anggota keluarga bahkan dalam kehidupan masyarakat pun dapat diterima dengan baik. Hal ini merupakan pencapaian kematangan dalam kecerdasan sosial.
Dewi Sri Masriah - Personal Name
TESIS PAI 475
370
Text
Indonesia
2020
serang
xiii + 111 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...