Detail Cantuman Kembali
Penggunaan Ayat Al-Qur’an sebagai Syifa (Studi Komparatif Antara Al-Qurthubi dan Fakhr Al-din AL-Razi)
Salah satu nama dari Al-Qur’an yaitu Syifa, Al-Quran juga sebagai sumber ilmu yang dapat menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan termasuk masalah kesehatan. Dan juga umat islam mempercayai bahwa al-Qur’an mampu berfungsi sebagai Syifa. Banyak ayat al-Qur’an yang dianggap sebagai Do’a atau Dzikir untuk menyembuhkan berbagai peyakit fisik maupun non fisik. Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penulisan ini ialah: 1. Bagaimana penafsiran Al-Qurthubi tentang Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Syifa ? 2. Bagaimana penafsiran Fakhruddin ar-Razy tentang Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Syifa ? 3. Bagaimana perbandingan penafsiran Al-Qurthubi dan Fakhruddin ar-Razi tentang Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Syifa? Tujuan dari penelitian ini yakni: 1. Untuk mengetahui penafsiran Al-Qurthubi tentang Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Syifa 2. Untuk mengetahui penafsiran Fakhruddin ar-Razy tentang Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Syifa 3. Untuk mengetahui perbandingan penafsiran Al-Qurthubi dan Fakhruddin ar-Razi tentang Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Syifa Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data dari berbagai macam buku, kitab dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian kali ini sumber primer Sumber primer yang akan menjadi sumber penelitian adalah Mafatih Ghaib karya Fakhruddin ar-Razi dan Qurthubi karya Al-Qurthubi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa penafsiran Al-Qurthubi dan Fakhruddin ar-Razi memiliki prinsip penafsiran yaitu Al-Qur’an sebagai syifa atau penawar terhadap penyakit rohani dan jasmani, Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Syifa dengan menuliskan beberapa ayat Al-Qur’an. Ditulis di dalam bejana yang bersih kemudian mandi tiga kali dengan air yang bersih lalu dengan air itu juga disiramkan pada bagian yang sakit tiga kali, kemudian berwudhu dengan air itu sebagaimana wudhunya untuk menunaikan shalat. Sedangkan Fakhruddin ar-Razi, ketika penyakit yang berada dalam ruh atau jiwa parah, maka harus ada dokter ahli yang menangani nya. Fakhruddin ar-Razi mengatakan “Muhammad itu seorang tabib yang terampil, dan Al-Qur’an adalah kumpulan obat-obatannya yang menyembuhkan hati yang sakit.”
Neti Rachmawati - Personal Name
SKRIPSI IAT 585
2x1.3
Text
Indonesia
2023
serang
xxi + 86., 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...