Detail Cantuman Kembali
Penerapan Konseling Behavioral dalam Perspektif Kitab Ta’lim Muta’alim untuk Membentuk Akhlakul Karimah pada Remaja Muslim
Akhlak merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang sangat penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sebab jatuh -bangunnya, sejahtera-rusaknya suatu bangsa dan masyarakat, tergantung bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, akan sejahtera lahir batin, akan tetapi apabila akhlaknya buruk, maka rusaklah lahir dan batinnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana akhlakul karimah dalam perspektif kitab ta’lim muta’alim? (2) Bagaimana penerapan konseling behavioral dalam perspektif kitab ta’lim muta’alim? (3) Bagaimana cara mengimplementasikan teori-toeri konseling behavioral dalam perspektif kitab ta’lim muta’alim untuk membentuk akhlakul karimah pada remaja muslim? Tujuan penelitian skripsi adalah: (1) Untuk mengetahui akhlakul karimah dalam perspektif kitab ta’lim muta’alim? (2) Untuk mengetahui penerapan konseling behavioral dalam perspektif kitab ta’lim muta’alim? (3) Untuk mengetahui cara mengimplementasikan teori-toeri konseling behavioral dalam perspektif kitab ta’lim muta’alim untuk membentuk akhlakul karimah pada remaja muslim. Peneliti menggunakan jenis penelitian studi literatur atau studi kepustakaan. Studi kepustakaan ini adalah metode mengumpulkan data untuk penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku, tafsir Qur’an, Kitab klasik karanagan para ulama, serta bisa juga dengan jurnal melalui mengakses jaringan internet yang terkait dengan konseling behavioral, akhlakul karimah, dan lain sebagainya, kemudian literatur tersebut dibaca, dipelajari, dikaji dan ditelaah dengan cara seksama. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan Berdasarkan uraian masalah yang telah peniliti paparkan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain Imam al-Ghzali membagi manusia dalam hal merubah akhlak menjadi empat tingkatan: Pertama, Orang lalai yang tidak bisa membedakan antara yang hak dan yang batil. Kedua, Orang yang mengetahui keburukan dari sesuatu yang buruk. Ketiga, Orang yang meyakini bahwa yang buruk itu adalah yang benar dan bagus. Keempat, Orang yang tumbuh diatas keyakinan yang rusak dan terdidik dalam mengamalkan keyakinan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa orang yang pertama adalah orang bodoh, yang kedua adalah orang bodoh dan sesat, yang ketiga adalah orang bodoh, sesat dan fasik, yang keempat adalah orang bodoh, sesat, fasik dan jahat. konseling behavioral memiliki empat tahap yaitu; melakukan asesmen, menentukan tujuan, mengimplementasikan teknik lalu mengevaluasi dan mengakhiri konseling. Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam kitab ta’lim muta’alim terkait metode Pendidikan akhlak yakni: Metode cerita, metode hadiah sebagai motivasi, metode Pendidikan lewat hukuman, metode bimbingan kesederhanaan pola hidup, metode ceramah, metode keteladanan, metode hafalan, dan metode mujahadah/riyadhoh.
Masykur Rohana - Personal Name
SKRIPSI BKI 976
158
Text
Indonesia
2023
serang
xv + 113 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...