Detail Cantuman Kembali
Layanan Informasi untuk Meningkatkan Pemahaman Pelecehan Seksual di Pondok Pesantren Al-Insan Kota Cilegon
Santri adalah sebuah nama atau julukan yang diberikan kepada seluruh peserta didik yang melaksanakan pendidikannya di pondok pesantren. Pondok pesantren adalah tempat dimana dilakukan pembelajaran agama Islam dan ilmu lainnya. Pada penelitian ini, sasaran peneliti adalah santri yang berusia sekitar 12-16 tahun, dimana pada umumnya remaja dengan rentang usia tersebut memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Maka dari itu, sangatlah penting bagi mereka untuk menerima informasi yang dapat memberikan pemahaman mengenai hal-hal apa saja yang dapat dilakukan dan hal-hal apa saja yang tidak dapat dilakukan dalam hidup. Salah satu informasi yang sangat perlu untuk mereka pahami adalah informasi terkait pemahaman pelecehan seksual. Pelecehan seksual merupakan segala macam bentuk perilaku yang merujuk pada tindakan seksual, yang dilakukan oleh seseorang yang menjadi pelaku tanpa persetujuan dari seseorang yang menjadi korbannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana proses pelaksanaan layanan informasi di Pondok Pesantren Al-Insan Kota Cilegon. (2) Apakah layanan informasi dapat meningkatkan pemahaman santri terkait pelecehan seksual di Pondok Pesantren Al-Insan Kota Cilegon. Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui proses pelaksanaan layanan informasi di Pondok Pesantren Al-Insan Kota Cilegon. (2) Untuk mengetahui apakah layanan informasi dapat meningkatkan pemahaman santri terkait pelecehan seksual di Pondok Pesantren Al-Insan Kota Cilegon. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif metode true eksperimen dengan desain penelitian posttest-only control group design. Penelitian kuantitatif ini sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode statistik yang digunakan untuk mengumpulkan data dari studi penelitian, selanjutnya dalam metode true eksperimen desain posttest-only control group design ini akan dilakukan satu kali pengukuran data, pengukuran data tersebut dilakukan setelah peneliti memberi treatment terhadap satu dari dua kelompok yang ada. Populasi dalam proses penelitian ini berjumlah 22 orang, dengan jumlah sampel 22 orang yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner model skala Likert yang kemudian diolah dengan bantuan program SPSS versi 29. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa (1) Layanan informasi dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada tanggal 02 agustus 2023, dan pertemuan kedua pada tanggal 13 agustus 2023. (2) Pelaksanaan layanan informasi efektif untuk digunakan dalam meningkatkan pemahaman pelecehan seksual. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil paired Sample T-test yang menunjukan perolehan nilai signifikansi (2-tailed) 0,001 yaitu < 0,05 yang dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Nindya Destiana Safitri - Personal Name
SKRIPSI BKI 941
351
Text
Indonesia
2023
serang
xvii + 113 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...