Detail Cantuman Kembali

XML

Tradisi Perkawinan Cio Tao Etnis Cina Benteng Di Kota Tangerang


Interaksi antaretnis dapat melahirkan keberagaman dalam budaya yang berkembang di masyarakat. Banyak wilayah di Indonesia yang memiliki beragam etnis yang tinggal di dalamnya, salah satunya Kota Tangerang. Kota Tangerang yang sejak tahun 2000 berada di wilayah Provinsi Banten, memiliki banyak keunikan pada masyarakatnya, salah satunya adalah adanya pembauran antaretnis yang berjalan harmonis antara etnis Betawi, Sunda, Jawa, Melayu, dan Cina. Etnis Tionghoa yang tinggal di Kota Tangerang biasa dikenal dengan sebutan Cina Benteng dapat berbaur dengan masyarakat pribumi banyak mewarnai kebudayaan setempat. Mereka memiliki budaya khas tersendiri yang berbeda dengan warga Tionghoa umumnya, misalnya pada tradisi perkawinan Cio Tao yang sudah bercampur dengan budaya setempat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana asal-usul Etnis Cina Benteng di Kota Tangerang? (2) Bagaimana pelaksanaan tradisi perkawinan Cio Tao Etnis Cina Benteng di Kota Tangerang? (3) Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam Tradisi Cio Tao? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui asal-usul Etnis Cina Benteng di Kota Tangerang. (2) Untuk mengetahui pelaksanaan tradisi perkawinan Cio Tao Etnis Cina Benteng di Kota Tangerang. (3) Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Tradisi Cio Tao. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kebudayaan. Adapun metode. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalam menggunakan teknik-teknik seperti, teknik pengumpulan data (kajian pustaka, pengamatan terlibat, dan wawancara mendalam), teknik analisi data, dan penulisan laporan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui kedatangan orang Tioghoa sekitar tahun 1407 di muara sungai Cisadane. Setelah bertahun-tahun menetap di Tangerang masyarakat Tionghoa sudah dapat berbaur dengan masyarakat pribumi yang akhirnya terjadinya pernikahan. Dari sini lah ada beberapa percampuran budaya antara masyarakat pribumi dan masyarakat Tionghoa yang ada pada tradisi perkawinan Cio Tao, misalnya pada pakaian yang dikenakan pada proses pelaksanaan tradisi Cio Tao. Selain itu, juga terdapat beberapa tradisi masyarakat pribumi yang menghiasi proses pelaksanaan tradisi Cio Tao, contohnya tradisi sawer, dan orkes gambang kromong yang memeriahkan acara perkawinan tersebut. Karena percampuran budaya itulah terdapat banyak nilai-nilai seperti nilai spiritual, nilai kekeluargaan, dan nilai kebudayaan.
Fikri Khaikal - Personal Name
SKRIPSI SPI 589
301
Text
Indonesia
2023
serang
xiv + 99 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...