Detail Cantuman Kembali

XML

Analisis Perbandingan Efisiensi Sub Sektor Consumer Service di Bidang Tourism and Recreation pada Sektor Industri Go Public Syariah dan Non Syariah di Masa Pandemi Covid-19


Pandemi Covid-19 menjadi ancaman yang serius karena akan mengakibatkan krisis ekonomi. Setiap negara harus mewaspadai ancaman tersebut termasuk Indonesia. Banyak perusahaan yang terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja agar tetap melakukan produksi. Industri syariah juga turut serta menghadapi tantangan akibat pandemi. Menurunnya permintaan konsumen terhadap barang dan jasa saat pandemi juga akan secara langsung mempengaruhi kinerja bisnis syariah. Perusahaan harus mengatur strategi apabila laba tidak diperoleh secara maksimal maka perlu membuat kebijakan efisiensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) Tingkat efisiensi pada sektor industri go public syariah dan non syariah di masa pandemi covid-19; 2) Proyeksi setiap variabel sektor industri go public syariah dan non syariah di masa pandemi covid-19; 3) Perbandingan efisiensi pada sektor industri syariah dan non syariah di masa pandemi covid-19. Sektor industri go public syariah dan non syariah yang akan diukur pada penelitian ini Consumer Cyclicals dengan fokus pada sub sektor yaitu Consumer Services yang bergerak pada bidang Tourism and Recreation (E51). Metode yang digunakan yaitu Data Envelopment Analysis (DEA) untuk menganalisis efisiensi pada perusahaan go public dengan periode pengamatan pada 2020-2022. Data sekunder diperoleh melalui laporan keuangan yang kemudian akan diukur beberapa variabel yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu: Total Aset, Beban Operasional, Persediaan, Pendapatan Usaha, dan Total Aset Turnover (TATO) dengan sotware Maxdea Basic 8. Model DEA yang digunakan adalah Variable Return to Scale (VRS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada industri go public syariah terdapat dua perusahaan yang memperoleh nilai rata-rata 100% yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) dan PT Fast Food Indonesia (FAST), sementara pada go public non syariah hanya satu perusahaan yang konsisten mendapatkan nilai 100% selama 3 tahun yaitu PT Planet Properindo Jaya (PLAN). Berdasarkan potential improvement DEA perusahaan yang diukur pada penelitian ini perlu melakukan evaluasi kinerja keuangan dari sisi penggunaan persediaan, pencapaian pendapatan usaha, dan aktivitas dari perputaran TATO. Kemudian rata-rata nilai efisiensi perusahaan go public syariah selama 3 tahun lebih tinggi dibandingkan perusahaan go public non syariah. Kestabilan kinerja pada emiten syariah saat pandemi Covid-19 tentunya juga dapat dijadikan peluang untuk mengembangkan sektor pariwisata halal yang ramah muslim di Indonesia pasca pandemi Covid-19.
Anggita Nurcahyani - Personal Name
TESIS ES 96
330
Text
Indonesia
2023
serang
xxi + 209 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...