Detail Cantuman Kembali

XML

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Fear Of Misising Out pada Masa Transisi Menuju Dewasa di Kuningan Timur Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan


Ketakutan akan ketertinggalan hal-hal yang menjadi trend masa kini, istilah“Fear of Missing Out “ atau biasa disingkat dengan istilah (FoMO). Istilah ini pertama dicetus oleh Patrick J. McGinnis, pada tahun 2004 melalui artikelnya yang berjudul “Social Theory at HBS: McGinnis Two Fos”. Tulisan itu diterbitkan di Harbus, sebuah majalah dari Harvard Business School (HBS). Fear Of Missing Out (FoMO) didefinisikan sebagai rasa takut karena tertinggal atau tidak mengetahui peristiwa, informasi, atau pengalaman, dan ketika orang lain mendapat pengalaman berharga dari sesuatu tersebut. Kategori masa transisi menuju dewasa adalah sasaran tepat bagi fenomena Fear Of Missing Out. Dalam penelitian ini disusun rumusan masalah ini adalah untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan berhubungan dengan Fear of Missing Out pada masa transisi menuju dewasa di Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan? Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kuantitatif. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Hasil penelitian ini Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat Pendidikan dengan Fear Of Missing Out, dibuktikan dengan hasil uji correlation pearson yang memiliki nilai -0,01 yang artinya nilai tersebut membuktikan bahwa tidak terdapat korelasi antara tingkat Pendidikan dengan Fear Of Missing Out.
Apriliani Humairah - Personal Name
SKRIPSI BKI 879
152
Text
Indonesia
2023
serang
xiii + 82 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...