Detail Cantuman Kembali
Kajian Historis Tentang Toleransi Beragama Masyarakat Kawasan Banten Lama Melalui Jejak Peninggalan Sejarah
Kerajaan Islam Banten berawal pada tahun 1526 M, ketika Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke pesisir Barat Pulau Jawa dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan menjadi pangkalan militer serta area perdagangan Demak di wilayah Barat. Hal ini sebagai bentuk strategi antisipasi dari Demak terkait terjadinya perjanjian dan persekutuan antara Kerajaan Sunda dan Portugis tahun 1522 M. Banten berkembang menjadi bandar yang penting di Selat Sunda setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 M. Sehingga pedagang dari Gujarat, India, Timur Tengah, Arab, dan pedagang lainnya tidak lagi melabuh ke Malaka, hingga tahun 1680-an. Maka Banten menjadi pusat kegiatan perdagangan internasional dan antar wilayah yang kompleks. Dilihat dari peninggalan sejarah yang ada pada saat ini seperti bangunan masjid, vihara, keraton, benteng dan rumah kuno dapat digambarkan bahwa Kawasan Banten Lama sebagai wujud masyarakat yang beragam dan toleran. Namun, masyarakat yang toleran bukanlah masyarakat yang tidak pernah tersentuh konflik atau gesekan antar individunya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Kehidupan Masyarakat di Kawasan Banten Lama dalam Dinamika Sejarah ?, (2) Apa saja Situs Peninggalan Sejarah yang Membuktikan Kehidupan Keberagaman Masyarakat Banten Lama ?, (3) Bagaimana Toleransi Beragama pada Kehidupan Masa Kesultanan Banten ?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui Kehidupan Masyarakat di Kawasan Banten Lama dalam Dinamika Sejarah, (2) Mengetahui Situs Peninggalan Sejarah yang Membuktikan Kehidupan Keberagaman Masyarakat Banten Lama, (3) Mengetahui Toleransi Beragama pada Kehidupan Masa Kesultanan Banten. Metode Penelitian ini menggunakan Penelitian Sejarah yaitu: Heuristik (pengumpulan sumber), Verifikasi (kritik sumber), Interpretasi (penafsiran sumber), dan Historiografi (penulisan sejarah). Hasil pembahasan skripsi ini, diperoleh kesimpulan bahwa kehidupan masyarakat Banten Lama dalam dinamika sejarah melalui masa pra-Islam sebelum pada akhirnya, masyarakat di Kawasan Banten Lama yang kini mayoritas Islam. Sejak masa pra-Islam masyarakat Banten telah mengenal hubungan dengan luar negeri hingga pada masa Kesultanan Banten, mampu menjadikan masyarakat Banten Lama sebagai masyarakat yang beragam, akibat para pedagang dari luar dan dalam negeri yang pada akhirnya menetap di Banten membentuk sebuah perkampungan etnis. Bukan hanya itu kedatangan masyarakat etnis di Banten masa Kesultanan Banten juga terjadi konflik, baik antar etnis ataupun konflik dengan cara adu domba. Namun, pada akhirnya kini mampu menjadikan masyarakat di Kawasan Banten Lama dapat membentuk kehidupan yang memiliki sikap toleransi dengan adanya dua rumah ibadah bersejarah berupa masjid dan vihara dalam satu kawasan dengan corak yang khas, yang membedakannya dari daerah lainnya.
Salma Rizki Afifah - Personal Name
SKRIPSI SPI 571
2x9.9
Text
Indonesia
2023
serang
xiv + 133 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...