Detail Cantuman Kembali
Takrar Kisah Nabi Sulaiman Dalam Al-Qur’an Perspektif Ali Ash-Shabuni Dalam Kitab Shafwah Al-Tafasir
Kisah Nabi Sulaiman merupakan salah satu kisah Nabi yang diterangkan dalam Al-Qur‟an. Al-Qur‟an sering kali berbicara dengan konteks yang diulang-ulang atau yang biasa disebut dengan takrar. Hal ini membuat cendekiawan muslim penasaran untuk meneliti. Sebelumnya sudah banyak jenis penelitian takrar (pengulangan) kisah para Nabi yang ada didalam Al-Qur‟an. Namun penulis belum menemukan takrar kisah Nabi Sulaiman yang ada didalam Al-Qur‟an perspektif Ali Ash-Shabuni dalam kitab Shafwah Al-Tafasir. Berangkat dari permasalahan di atas, penulis terdorong untuk mengkaji lebih lanjut tentang takrar kisah Nabi Sulaiman di dalam Al-Qur‟an perspektif Ali Ash-Shabuni dalam kitab Shafwah Al-Tafasir. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah (historys). Dalam penelitian ini, penulis mencoba menjawab permasalahan yang ada melalui studi pustaka (library research) dengan merujuk pada data primer dan sekunder. Sumber data primer yang penulis gunakan adalah Al-Qur`an dan terjemahnya, Buku-buku Ulumul Qur`an, dan Kitab-kitab Tafsir, salah satunya seperti kitab Shafwah Al-Tafasir sebagai rujukan utama. Sementara sumber data sekundernya adalah Kamus-kamus Al-Qur`an serta buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa kisah Nabi Sulaiman dalam Al-Qur`an tidak dikisahkan secara kronologis dalam satu surat. Akan tetapi penulis merangkumnya dalam 5 surat dan 50 ayat yang menceritakan kisah Nabi Sulaiman, kemudian penulis mengklasifikasikan menjadi 17 tema. Dan dari tema-tema tersebut hanya ditemukan 3 tema yang terjadi takrar (pengulangan). Yaitu Nabi Sulaiman putera Nabi Daud, Nabi Sulaiman diberi mukjizat mampu menundukkan angin dan nabi Sulaiman diberi mukjizat mampu menundukkan jin. Setelah ditelaah lebih lanjut penulis menemukan bahwa takrar (pengulangan) yang terjadi memiliki perbedaan penjelasan tiap ayatnya. Tetapi jika digabungkan secara keseluruhan ayat kisah yang mengandung takrar (pengulangan) tidak begitu mencolok akan tetapi saling melengkapi, sehingga jika digabungkan dari keseluruhannya menjadi kesatuan kisah yang utuh.
Arif Yazid El Bustomi - Personal Name
SKRIPSI IAT 549
2x1.6
Text
Indonesia
2023
serang
xviii + 100 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...