Detail Cantuman Kembali

XML

Akurasi Arah Kiblat Masjid di Wilayah Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak


Banyaknya teori teori yang biasa digunakan untuk menemukan arah kiblat yang tepat. Masih banyak masyarakat yang tidak mempraktekkan teori tersebut, masyarakat banyak memilih menggunakan metode taqribi, seperti memperkirakan arah barat serta sedikit miring ke utara, atau hanya tergantung pada masjid setempat tanpa pengukuran maupun perhitungan terlebih dahulu. Secara umum arah kiblat Kecamatan Gunungkencana bila diukur dari arah barat ke arah utara ialah 25° 10’, apabila masyarakat Kecamatan Gunungkencana berpatok kepada acuan tersebut maka semuanya akan sama. Akan tetapi, ketika penulis melakukan kunjungan ke desa desa yang ada di Kecamatan Gunungkencana, penulis menemukan berbagai macam ketidaksesuaian arah kiblat masjid. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimana Cara Masyarakat Setempat dalam Menentukan Arah Kiblat Masjid di Wilayah Kecamatan Gunungkencana Ketika Awal Mula Pembangunan?, dan Bagaimana Tingkat Keakurasian Arah Kiblat Masjid di Wilayah Kecamatan Gunungkencana?. Tujuan penelitian ini ialah untuk Mengetahui Bagaimana Cara Masyarakat Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak dalam Menentukan Arah Kiblat Masjid pada Awal Pembangunan, dan untuk mengetahui Tingkat Keakurasian Arah Kiblat Masjid di Wilayah Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan Hukum Empiris yang bersifat objektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Wawancara, Dokumentasi, Sampel, dan Analisa Data. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, pada awal pembangunan masjid masyarakat Kecamatan Gunungkencana banyak menggunakan metode perkiraan atau Taqribi dengan menggunakan alat bantu yang bervariasi. Yaitu, yang menggunakan Kompas terdiri dari 26 masjid, Tongkat Istiwa terdiri dari 12 Masjid, Bayangan Matahari terdiri dari 6 masjid, dan Perkiraan Arah Barat terdiri dari 7 masjid. Karena pada zaman itu, wilayah Kecamatan Gunungkencana masih menjadi wilayah pelosok sehingga kurangnya edukasi terutama dalam menentukan arah kiblat. Setelah melakukan perhitungan di lapangan menggunakan metode Spherical Trigonometri dengan alat bantu Kompas dan Laser, menunjukan dari 51 masjid hanya 8 masjid atau 15,7% yang arah kiblatnya akurat, 5 majid atau 9,8% yang ditoleransi ketetapan arah kiblatnya, sedangkan 38 masjid atau 74,5% lainnya tidak akurat.
Muhammad Fikri - Personal Name
SKRIPSI HKI 460
2x4.1
Text
Indonesia
2023
serang
xiv + 112 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...