Detail Cantuman Kembali
Manajemen Kepemimpinan Kepala Laboratorium Sumber Belajar Di Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten
Di Perpustakaan, pemimpin menentukan kepemimpinanya, sebab kepala perpustakaan sangat berperan sebagai pemimpin yang dapat mempengaruhi orang dibawahnya untuk bergerak atau bekerja.Untuk mencapai tujuan dan menghadapi persaingan global di lingkungan yang mengalami banyak perubahan yang cepat. Maka, perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki standar dalam mengelola atau memanajemen. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah; 1) Untuk mengetahui perencanaan program kerja kegiatan kepemimpinan kepala Laboratorium Sumber Belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. 2) Untuk mengetahui pengorganisasian kegiatan kepemimpinan kepala Laboratorium Sumber Belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. 3) Untuk mengetahui pelaksanaan program kerja kepemimpinan kepala Laboratorium Sumber Belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. 4) Untuk mengetahui pengawasan kepemimpinan kepala Laboratorium Sumber Belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. 5) Untuk mengetahui hambatan dan pendukung kepemimpinan Kepala Laboratorium Dalam Program Kerja di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. 6) Untuk mengetahui solusi yang yang dilakukan Kepala Laboratorium Sumber belajar terhadap program kerja di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif (studi lapangan). Populasi penelitian adalah Kepala dan Staf Laboratorium Sumber Belajar. Informan penelitian adalah Kepala dan staf Laboratorium Sumber Belajar. Instrumen peneliti pedoman wawancara dan pedoman observasi. Analisis data meliputi reduksi dan penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian Manajemen Kepemimpinan Kepala Laboratorium Sumber Belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten meliputi 1) Perencanaan meliputi; menentukan program kerja, penetapan tujuan, penjadwalan, target atau sasaran, penganggaran. 2) Pengorganisasian meliputi; jumlah petugas program kerja. 3) Pelaksanaan meliputi; penetapan standar kepemimpinan. 4) pengawasan meliputi; pengawasan rutin setiap seleesai melaukan program kerja. 5) Faktor pendukung adanya sarana yang lengkap, komputer pengunjung, fasilitas memadai. staf dan relawan yang 6) Solid. Faktor penghambat; Manajemen waktu, keterbatasan sumber daya manusia. Solusi pertama, permasalahan kami terapkan yaitu dengan rajin berkomunikasi dengan staf agar selalu terjalin komunikasi yang baik sehingga dalam pelaksanaan program kerja tidak terasa berat dilakukan. Kedua, berinisiatif untuk mengadakan Relawan yang mau membantu dan menyumbangkan waktu membantu pelayanan, mengolah pengadaan.
Hikmah Umi Prihatini - Personal Name
SKRIPSI MPI 273
370
Text
Indonesia
2023
serang
xii + 113 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...