Detail Cantuman Kembali
Komunikasi Interpersonal Antara Orang tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus dalam Memperkenalkan Ibadah Sholat Fardhu (Studi Kasus di Desa Jatiwaringin Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang-Banten)
Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dihindari terutama pada
ruang lingkup keluarga, di mana komunikasi ini layaknya jantung kehidupan
manusia, dari bangun tidur sampai tidur kembali, kita tidak akan bisa terhindar dari
komunikasi dan juga interaksi. Salah satu yang menjadi permasalahan dalam sebuah
komunikasi adalah pemahaman makna, tersampaikan sesuai dengan harapan si
pemberi pesan atau tidak, adanya respon atau tidak, karena dengan adanya respon
atau feedback serta pemahaman makna yang baik maka komunikasi akan berjalan
dengan sempurna. Akan tetapi hal ini sulit dirasakan bagi orang tua yang
mempunyai anak berkebutuhan khusus, di mana permasalahannya adalah kesulitan
untuk berkomunikasi dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusahn
masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana komunikasi interpersonal orang
tua dan anak dalam menerapkan sholat? 2) Apa saja faktor pendukung dan
penghambat komunikasi orang tua dan anak dalam menerapkan sholat? Adapun
tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui komunikasi interpersonal orang
tua dan anak dalam menerapkan sholat. 2) Untuk mengetahui apa saja faktor
pendukung dan penghambat komunikasi orang tua dan anak dalam menerapkan
sholat. Jenis penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan
pendekatan yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan (field research).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adallah dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komunikasi
interpersonal Angga, Ipan, Fazriah dan Apipah dengan orang tuanya termasuk aktif,
bisa dilihat dari respon mereka saat menolak untuk diajarkan atau dikenalkan ibadah
sholat fardhu. Sedangkan komunikasi Pipih dengan orang tuanya bersifat pasif,
karena dirinya hanya bisa mengangguk saat diperintahkan atau diarahkan, tanpa
adanya respon untuk mengkonfirmasi dan tidak mampu memberikan feedback
(umpan balik). Faktor pendukung yang terdapat pada Angga yaitu (ketika mood
sedang bagus), Ipan (anak yang penurut), Apipah (mudah memahami apa yang
dilihat dan didengar), Fazriah (anak yang penurut), Pipih (hanya bisa mengangguk
tanpa ada penolakan). Faktor penghambat yang terdapat pada Angga yaitu
(perubahan suasana hati dan kondisi emosional), Ipan (kesulitan dalam berbicara),
Apipah (sering melakukan penolakan dalam berkomuikasi), Fazriah (sering bermain
keluar rumah), Pipih (tidak bisa bicara total dan kondisi otak Pipih yang tidak lagi
berfungsi dengan normal).
Fitri Handayani - Personal Name
SKRIPSI KPI 919
649.6
Text
Indonesia
2023
serang
xiv + 79 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...