Detail Cantuman Kembali
Teknik Cognitive Behavior Therapy (CBT) Dalam Mengatasi Perilaku Konsumtif Santri (Studi di Pondok Pesantren Al Fath Cilegon-Banten)
Pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan dan juga keinginan, apabila keinginan tidak terpenuhi maka seseorang itu akan merasa cemas dan gelisah terlebih pada usia remaja. Oleh karenanya kita harus mencegah hal tersebut. Pemenuhan kebutuhan berkaitan dengan pengorbanan yang dikenal dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan atau yang diinginkan. Cara dalam pemenuhannya pun beragam, ada yang memenuhinya masih memenuhi kriteria wajar adapula yang berlebihan. Yang berlebihan inilah bisa mengakibatkan orang berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif tidak terjadi pada orang dewasa saja, perilaku konsumtif banyak melanda remaja. Baik remaja yang ada pada pesantren maupun orang yang berada di luar kehidupan pesantren, lebih-lebih pada santriwati yang ada dalam masa remaja. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui bagaimana perilaku konsumtif santri di Pondok Pesantren Al-Fath Cilegon Banten. 2) Mengetahui bagaimana pelaksanaan teknik cognitif behavior therapy (CBT) dalam mengatasi perilaku konsumtif santri di Pondok Pesantren Al-Fath Cilegon Banten. Metodelogi penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Objek penelitian ialah santri yang berusia 15-16 tahun, dengan jumlah total konseli sebanyak 4 orang yakni, AEAS, NNL, AL, EA yang dipilih melalui proses asesmen pertama dan kedua. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Perilaku konsumtif santri di Pondok Pesantren Al Fath Cilegon yaitu AEAS, NNL, AL dan EA sebelum dilakukan pelaksanaan teknik cognitive behavior therapy (CBT) berada pada kategori yang cukup tinggi dilihat dari karakteristik yang ada, seperti; pembelian barang impulsif oleh konseli AEAS, NNL, AL dan EA; pemborosan oleh konseli AEAS, NNL, AL, EA dan membeli barang hanya untuk kesenangan oleh konseli AEAS dan EA. Kedua, Proses pelaksanaan teknik cognitive behavior therapy (CBT) dalam mengatasi perilaku konsumtif santri adalah dengan melakukan asesmen dan diagnosa, menemukan akar permasalahan yang berasal dari hasil asesmen, konselor dan konseli menyusun rencana yang memiliki dampak positif dan negatif bagi konseli, fokus terapi dan intervensi pada tingkah laku, dan evaluasi. Hasilnya, perilaku konsumtif pada pembelian barang impulsif masih dilakukan oleh EA, pemborosan masih dilakukan oleh EA, mencari kesenangan masih dilakukan oleh EA.
Mita Ferawati - Personal Name
SKRIPSI BKI 844
153
Text
Indonesia
2023
serang
xv + 84 hlm.: 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...