Detail Cantuman Kembali

XML

Tradisi Kesenian Tari Nandong Dalam Pementasan Ubrug Tunas Baru Di Kampung Katupang Waringin, Desa Cilayang, Kec. Cikeusal, Kab. Serang Banten


Seni budaya masyarakat Banten sangat kaya dan memiliki Keunikan – keunikan tersendiri yang tidak dimiliki semua masyarakat di seluruh daerah. Namun semua potensi seni budaya Banten itu belum menarik masyarakat di kalangan luar, dan memberikan nilai tambahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten secara keseluruhan. Kesenian Tari mulai berkembang bersamaan dengan kehidupan manusia, dimana manusia masih mampu bergerak, maka tari akan tercipta, dan berkembang. Perlunya mengangkat Tradisi Kesenian Tari Nandong Dalam Pementasan Ubrug Tunas Baru di Kp. Katupang Waringin Ds. Cilayang Kec. Cikeusal Kab. Serang – Banten, karena berbeda dengan Seni Ubrug-ubrug lainnya karena didalam kesenian ini terdapat Kolaborasi Seni Tari Nandong yang tidak dimiliki oleh Seni Ubrug lainnya. Perumusan Masalah dari penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana asal – usul Tari Nandong dalam pementasan Ubrug Tunas Baru di Kp. Katupang Waringin Ds. Cilayang Kec. Cikeusal Kab. Serang-Banten?. (2) Bagaimana Pertunjukan Tari Nandong dalam pementasan Ubrug Tunas Baru di Kp. Katupang Waringin Ds. Cilayang Kec. Cikeusal Kab. Serang-Banten ?. (3) Bagaimana Makna dan Fungsi pementasan Tari Nandong bagi masyarakat Kp. Katupang Waringin terhadap pementasan Tari Nandong ?. Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mengetahui asal-usul Tari Nandong dalam pementasan Ubrug Tunas Baru di Kp. Katupang Waringin Ds. Cilayang Kec. Cikeusal Kab. Serang-Banten. (2) Untuk mengetahui Pertunjukan Tari Nandong dalam pementasan Ubrug Tunas Baru di Kp. Katupang Waringin Ds. Cilayang Kec. Cikeusal Kab. Serang-Banten. (3) Untuk mengetahui Makna dan Fungsi pementasan Tari Nandong bagi masyarakat Kp. Katupang Waringin Terhadap pementasan Tari Nandong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kebudayaan salah satunya yaitu: Survei, Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi dengan menggunakan teori pendekatan Sosiologis dan Antrofologis. Hasil dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa Tari Nandong disajikan diawal pertunjukan sebelum mulainya pentas Ubrug atau pentas seni lawak. Tari Nandong merupakan bagian penting dari seni pertunjukan Ubrug Tunas Baru, yang dijadikan ciri khas dalam pementasan kesenian lakon dan lawak ini. Sehingga menjadi berbeda dengan pementasan seni Ubrug lainnya, adapun fungsi primernya meliputi : Fungsi Ritual, Fungsi ekspresi pribadi, dan Fungsi persentasi estetis. Sedangkan fungsi Sekundernya adalah : Sebagai media komunikasi massa, fungsi sarana terapi sebagai kepercayaan masyarakat setempat, dan fungsi pengikat solideritas kelompok didalam tim seni pertujukan. Fungsi pementasan Tari Nandong bagi masayarak yaitu dilihat dari pertunjukan dan penampilan serta keterangan dari pelaku Tari Nandong sendiri yaitu : Tari Nandong dianggap Suatu tarian yang bisa mebangun sosial masyarakat yang lebih dekat komunikasinya secara langsung, juga sebagai media komunikasi lewat hiburan dari rangkaian Seni Tari yang Berkolaborasi dengan teater Seni Ubrug Tunas Baru. Sebetulnya Tari Nandong ini juga sebagai terobosan baru dibidang kesenian di daerah Kampung Katupang Waringin itu sendiri, sebab kombinasi yang unik serta menarik yang bisa disajikan dan ditampilkan di depan masyarakat pada era digital ini, perpaduan kesenian Tari Nandong yang dilakukan diawal pementasan membuat ciri khas yang berbeda dengan seni Ubrug pada umumnya.
Tuti Liawati - Personal Name
SKRIPSI SPI 556
301
Text
Indonesia
2022
serang
xiv + 78 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...