Detail Cantuman Kembali
Relevasi Filsafat Stoikisme Dalam Penanganan Penyakit Mnental
Filsuf Stoik menganggap bahwa kebahagiaan bukan merupakan tujuan akhir. Mereka lebih fokus pada bagaimana mengurangi emosi negatif seperti marah, sedih, stres, dan kegalauan. Menurut pandangan Stoik, ketakutan akan situasi yang tidak diharapkan seringkali lebih besar daripada dampak yang akan muncul dari peristiwa tersebut. Filsafat Stoikisme sangat erat kaitannya dengan kondisi mental, baik dalam menjaga kesehatan mental maupun dalam mengatasi masalah mental. Penelitian ini terdiri dari rumusan sebagai berikut: (1) Bagaimana konsep pemikiran Stoikisme dalam persepektif Islam? (2) Bagaimana penanganan penyakit mental ala Stoikisme?. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui konsep pemikiran Stoikisme dalam persepektif Islam (2) Untuk mengetahui bagaimana penanganan penyakit mental ala Stoikisme. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif pada studi kepustakaan (library research). Metode penelitian deskriptif digunakan untuk mengkaji, menggambarkan, dan menjelaskan ciri-ciri esensial, sistem pemikiran filsafat, dan hubungan antara unsur-unsur sistem filsafat yang dikemukakan oleh para filsuf. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa filsafat Stoikisme merupakan aliran filsafat yang efektif dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Stoikisme mengatasi masalah mental dengan cara memperlakukan pikiran dengan sadar dan menghadapi ketakutan dengan melepaskan rasa cemas. Filsafat ini digunakan sebagai jembatan untuk mencapai ketenangan dalam menghadapi masalah. Di sisi lain, agama Islam juga menghargai peran pikiran rasional seperti yang diajarkan dalam Stoikisme, dimana pikiran rasional dapat meningkatkan keyakinan seseorang dan menyebabkan ketenangan jiwa.
Nur Hasanah - Personal Name
SKRIPSI AFI 84
153
Text
Indonesia
2022
serang
xvii + 86 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...