Detail Cantuman Kembali
Metode Syarah Hadis Muhammad Muhajirin (Studi atas kitab Miṣbāḥ Al-Ẓalām Syarḥ Bulūg al-Marām)
Penelitian tentang syarah hadis dilatar belakangi oleh sedikitnya orang yang mengetahui tokoh ulama syarah hadis di Indonesia, hal ini bisa dikarenakan banyaknya tokoh ulama Indonesia, sehingga tidak semua orang mengetahuinya. Adapun penelitian yang penulis lakukan dari sebuah kitab Miṣbāḥ al-Ẓalām ini adalah untuk memperkenalkan bahwa kitab yang satu ini adalah kitab syarah hadis yang mungkin jarang diketahui oleh masyarakat. Padahal kitab ini adalah karya ulama indonesia. Kitab Miṣbāḥ Al-Ẓalām terdiri dari 4 jilid, di dalamnya berjumlah 1593 hadis, dan disetiap jilidnya terdapat 525 hadis dijilid pertama, 340 hadis dijilid kedua, 319 hadis dijilid ketiga, dan 409 hadis dijilid keempat. Dari banyaknya hadis yang ada pada kitab ini didalamnya pula mencakup hadis-hadis tentang hukum atau hadis ahkam karena menyesuakan kitab induknya. Dan dalam kitab induknya yaitu bulug al maram tidak merinci hadis dan juga tidak mencantumkan perawi suatu hadis. Oleh karenanya muncul lah suatu pertanyaan-pertanyaan bagaimanakah hukum hadis yang tidak ada perawinya, padahal yang diketahui, kitab bulug al-maram adalah salah satu kitab yang dipakai dikalangan pelajar atau pengajar. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis kemudian mengangkat beberapa rumusan masalah terkait dengan permasalahan yang akan dibahas yakni sebagai berikut: 1. Bagaimana metode dan corak yang digunakan oleh Muhammad Muhajirin dalam menulis kitab Miṣbāḥ Al-Ẓalām? 2. Bagaimana perbedaan metode Muhammad Muhajirin dengan yang lain? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian keperpustakaan (library research) atau penelitian yang mengumpulkan data-data melalui kitab-kitab dan juga bacaan seperti buku, literatur-literatur atau jurnal yang ada relevensinya dengan pembahasan penelitian ini, adapun sumber data primer yang diperoleh dari sumber aslinya yaitu kitab Miṣbāḥ Al-Ẓalām Syarḥ Bulūgh al-Marām itu sendiri, dan kitab-kitab hadis terutama kitab Kutub at-Tis‟ah yang memuat banyak hadis. Hasil dari penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa Muhammad Muhajirin menggunakan metode muqarin dalam penilisan kitabnya namun perbandingannya ringkas, hal ini karena sesuai dengan ciri-ciri penggunaan metode yang ada pada penulisannya dan juga keintaannya terhadap muqarin. Interpretasinya adalah intertekstual dan corak-coraknya adalah fiqih, usul fiqih dan linguistik.
Lili Abdul Jalil - Personal Name
SKRIPSI IH 95
2x2
Text
Indonesia
2022
serang
xxii + 94 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...