Detail Cantuman Kembali
Pengaruh penggunaan Metode Tikrar terhadap kemampuan hafalan santri pada pembelajaran Kitab Hadits Arba’in Nawawi (Studi di Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kresek Tangerang Banten)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan seorang santri dalam
proses menghafal Kitab Hadits Arbain Nawawi. Dalam proses menghafal
dibutuhkan metode yang tepat dan efektif agar apa yang ingin dihafalkan
dapat mudah dihafal dan diingat. Oleh karena itu untuk memudahkan santri
dalam menghafal terdapat metode yang tepat yaitu Metode Tikrar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
penggunaan Metode Tikrar, mengetahui kemampuan santri dalam
mengahafal Kitab Hadits Arba’in Nawawi, mengetahui pengaruh
penggunaan Metode Tikrar dalam pembelajaran Kitab Hadits Arba’in
Nawawi terhadap kemampuan hafalan santri.
Metode yang digunakan dalam Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode
angket, dan tes. Sampel yang digunakan peneliti sebanyak 30 santri dari
populasi 120 santri angkatan 10 di Pondok Pesantren Nahdlatul ‘Ulum
Kresek Tangerang Banten.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh peneliti ditemukan
adanya hubungan antara Penggunaan Metode Tikrar dengan Kemampuan
Santri dalam Menghafal Hadits. Dengan hasil perhitungan rumus koefisien
korelasi product moment dapat diketahui bahwa rh > rt (0,8 > 0,396) artinya
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan positif antara Penggunaan Metode
Tikrar dengan Kemampuan Santri dalam Menghafal Hadits, dengan
koefisien determinasi sebesar r2 = 0,80236. Hal ini berarti sebesar 80%
variasi Kemampuan Santri dalam Menghafal Hadits (Y) dipengaruhi oleh
Penggunaan Metode Tikrar (X) dan sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor
lain. Kemampuan Santri dalam Menghafal Hadits Arba’in juga sudah cukup
baik, yang dibuktikan dari nilai rata-rata Kemampuan santri dalam
Menghafal Hadits sebesar mean 82,4 median 82,4, modus 86.
Ketepatan dalam menggunakan metode akan berpengaruh dalam hasil
belajar seperti hal nya dalam menghafal jika santri dituntut untuk menghafal
maka guru harus memberikan metode yang tepat untuk memudahkan dalam
proses menghafal. Karna metode belajar yang menyenangkan dan tepat akan
membuat peserta didik tertarik dan semangat dalam belajar. Oleh karena itu
guru hendaknya memfasilitasi metode yang menarik dan menyenangkan
serta tepat sasaran agar santri dapat mudah dalam menjalani proses
menghafal.
Rifki Mualim - Personal Name
SKRIPSI PAI 3328
2X7.34
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xiii + 89 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...