Detail Cantuman Kembali
خصائص أسلوب اللغة الأخروية في القرآن الكريم (دراسة أسلويية)
Keistimewaan al-Qur’an dari segi bahasa yaitu kemukjizatan utama yang
ditunjukan pada jazirah Arab tepat pada abad 15 tahun. Al-quran sendiri sering
menggunakan kalimat yang berbeda untuk suatu pesan atau sering menggunakan
stuktur kalimat yang sama namun dengan kasus berbeda dan terkadang terlihat ada
deviasi dari aspek tata bahasa yang baku. Adanya pemilihan kata itulah kemudian
melahirkan sebuah kajian ilmu yang disebut stilistika (ilm al-ushlub). Stilistika ini
dikenal sebagai kajian linguistik yang obyeknya berupa style. Sedangkan style yaitu
cara penggunaan bahasa dari seseorang dalam konteks dan tujuan tertentu.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1)
bagaimana gaya bahasa eskatologi pada kata ba’th dan nasyr? 2) bagaimana
eskatologi dalam pandangan masyarakat pagan arab tentang kebangkitan? 3) apa
tujuan penggunaan gaya bahasa pada ayat eskatologi?. Juga tujuan penelitiannya
adalah: 1) mengungkap gaya bahasa pada kata ba’th dan nasyr, 2) mengungkap
eskatologi dalam pandangan masyarakat pagan arab, 3) mengungkap tujuan
penggunaan gaya bahasa.
Penelitian ini termasuk dalam kategori library research (kajian pustaka).
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif atau penulisan pustaka yang
sumber datanya berasal dari data-data tertulis dengan metode deskriptif analisis,
yang merupakan penelitian suatu masalah yang analisisnya ditulis secara deskriptif
sesuai hasil analisis. Sejauh ini peneliti menemukan gaya bahasa retoris dan
diantaranya: aliterasi, asonansi, anastrof, apostrof, polisindeton dan litotes.
Kemudian terdapat juga gaya bahasa kiasan diantaranya: simile dan metafora. Juga
konsep eskatologi dalam pandangan masyarakat pagan arab, mereka tidak meyakini
kekuasaan Allah, persoalan eskatologi lainnya tidak pernah terpikirkan dalam benak
mereka, dan mereka beranggapan bahwa tidak ada sesuatu apapun diluar kubur.
Kemudian, tujuan penggunaan gaya bahasa yang ditemukan salah satunya bertujuan
untuk menciptakan kesegaran dan kejenuhan bagi pembaca, memperkuat makna
ungkapan serta memperjelas fungsi gaya bahasa itu sendiri dan mempermudah
penafsiran.
Ayat-ayat eskatologi dalam pembahasan ini hanya fokus pada ayat yang
berhubungan dengan kebangkitan manusia setelah kematian. Dalam ayat tersebut
terdapat kata ba’th dan nasyr. Sementara kata ba’th sendiri ditemukan sebanyak 64
ayat dalam 33 surat, akan tetapi tidak selalu bermakna kebangkitan, melainkan
hanya ditemukan sebanyak 21 ayat dalam 16 surat. Demikian kata nasyr ditemukan
sebanyak 13 ayat dalam 12 surat. Penelitian ini menggunakan analisis stilistika yang
dikembangkan oleh Fathullah Ahmad Sulaiman dengan harapan mengungkap
penggunaan gaya bahasa dalam ranah stilistika dalam ayat eskatologi pada al-Qur’an
dan menemukan eskatologi dalam pandangan masyarakat pagan arab.
Fuziah Nurhasanah - Personal Name
SKRIPSI BSA 368
892
Text
Bahasa Arab
2022
Serang Banten
xi + 98 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...