Detail Cantuman Kembali
Kriteria Mati Syahid dalam Perspektif Hadis (Studi Hadis Tematik pada Kutub Tis‘ah)
Mati syahid merupakan sebuah term yang tidak akan pernah musnah
dalam kehidupan. Karena selama dunia ini masih berjalan, kematian tidak
terhindarkan. Tidak sedikit penyimpangan pemahaman tentang syahid,
sehingga mengganggu kedamaian menjalani kehidupan. Pada sisi lain, tak
jarang pula yang memahami syahid secara dangkal. Hadis-hadis yang
menerangkan mati syahid sangat beragam dalam Kutub Tis‘ah. Sehingga perlu
penjelasan yang spesifik tentang mati syahid.
Terdapat tiga permasalahan yang penulis kaji: (1) Apa yang dimaksud
mati syahid? (2) Apa bentuk-bentuk dan kriteria mati syahid yang disebutkan
dalam Hadis Nabi pada Kutub Tis’ah? (3) Apa saja hadis-hadis tentang kriteria
mati syahid dan penjelasan para ulama terhadap hadis-hadis tersebut?
Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui arti mati syahid;
(2) Mengetahui bentuk-bentuk dan kriteria mati syahid yang disebutkan dalam
Hadis Nabi pada Kutub Tis’ah; dan (3) Mengetahui hadis-hadis tentang kriteria
mati syahid dan penjelasan para ulama terhadap hadis-hadis tersebut.
Metode penelitian yang penulis gunakan untuk menjawab permasalahan
tersebut adalah jenis kualitatif dengan metode studi pustaka (Library
Research) dan metode analisis data deskriptif-analitik. Penelitian ini
menggunakan studi kajian hadis tematik. Yaitu sebuah kajian terhadap
berbagai hadis yang terdapat dalam sumber primer dengan tema yang sama,
kualitas hadis dapat diterima, dilakukan berdasarkan prosedur ilmiah dan
diorientasikan untuk keperluan yang praktis dan relevan dengan kondisi
kontemporer (kekinian).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hadis-hadis yang menyebutkan
bentuk-bentuk mati syahid berjumlah 110 hadis. 95 hadis sahih, 8 hadis hasan,
dan 7 hadis daif. Berdasarkan hadis tersebut, menyebutkan bahwa mati syahid
diperoleh dengan 14 bentuk sebab kematian, yaitu: (1) Qutila Fī Sabīlillāh; (2)
Māta Fī Sabīlillāh; (3) Al-Maṭ‘ūn; (4) Al-Mabṭūn; (5) An-Nufasā; (6) AlĠariq; (7) Ṣāḥib Al-Hadmi; (8) Ṣāḥibu al-Ḥarqi; (9) al-Majnūb; (10) Qatala
dūna mālihi; (11) Qatala dūna damihi; (12) Qatala dūna ahlihi; (13) Qatala
dūna dinihi; dan (14) Man sa’alallāh asy-syahādah. Para ulama menjelaskan
bahwa bentuk-bentuk sebab kematian tersebut dikategorikan kepada tiga
kriteria. Pertama, syahid dunia dan akhirat. Kedua, syahid dunia. Ketiga,
syahid akhirat.
Apit Hidayat - Personal Name
SKRIPSI IH 93
2x2.1
Text
Indonesia
2022
serang
xxi+107 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...