Detail Cantuman Kembali
Pengaruh Budaya Tionghoa Dalam Kuliner Laksa Di Kota Tangerang
Kota Tangerang sejak tahun 1970 M sudah banyak dihuni oleh Etnis
Tionghoa, salah satunya disebabkan oleh adanya kebijakan Kompeni
Belanda di Kota Jakarta dalam bidang kependudukan yang
mengakibatkan banyak dari Etnis Tionghoa di Kota Jakarta melarikan diri
ke Kota Tangerang. Keberadaan mereka lambat laun turut berakulturasi
dengan penduduk pribumi Tangerang dari berbagai bidang dalam
kehidupan sehari-hari termasuk budaya kuliner. Berdasarkan latar
belakang diatas peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: (1)
Bagaimana Keberadaan Etnis Tionghoa Di Kota Tangerang, (2)
Bagaimana Proses Pengolahan Laksa Di Kota Tangerang, (3) Bagaimana
Fungsi dan Makna Laksa dalam Masyarakat Kota Tangerang. Penelitian
budaya kuliner ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
dengan teknik pengumpulan data termasuk studi pustaka, observasi,
wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian dapat disimpulkan
bahwa ragam kebudayaan kuliner di Kota Tangerang tidak sedikit
berakulturasi dengan budaya lain seperti Laksa yang merupakan kuliner
hasil percampuran antara budaya Pribumi Tangerang dan Tionghoa. Hal
ini dapat dibuktikan dengan adanya dua macam Laksa di Kota Tangerang
yaitu: Laksa Nyai dan Laksa Nyonya, yang masing-masing memiliki
esensi Tionghoa dan esensi khas Tangerang. Makna dan fungsi Laksa
juga berkaitan dengan makna makanan dalam fungsi sosial budaya, yaitu
Laksa biasa dihidangkan dalam acara perayaan Hajatan dan Khitanan
pada masyarakat pribumi Tangerang. Atau dalam komunitas Tionghoa
Tangerang biasa dihidangkan dalam rangkaian perayaan Tahun Baru
Imlek dan Cap Go Meh.
Siti Romlah - Personal Name
SKRIPSI SPI 493
301
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xv + 71 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...