Detail Cantuman Kembali
Peran Ki Sarmidi Mangunsarkoro Dalam Bidang Politik di Indonesia Tahun 1945-1950
Ki Sarmidi Mangunsarkoro merupakan seorang tokoh pejuang
kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang aktif di bidang politik
serta dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional. Ki Sarmidi
Mangunsarkoro dibesarkan di lingkungan keluarga pegawai Keraton
Surakarta dan merupakan sosok yang sederhana. Setelah Indonesia
merdeka, keadaan politik sangat tidak stabil dan perkembangan
pendidikan di Indonesia yang masih di tingkat rendah. Hal itu
dibuktikan oleh adanya kasus buta huruf yang terjadi di Indonesia. Oleh
karena itu, lahir seorang penggerak bernama Ki Sarmidi
Mangunsarkoro
Berdasarkan Latar Belakang diatas, Perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: (1). Bagaimana Biografi Ki
Sarmidi Mangunsarkoro? (2). Bagaimana Kondisi Politik di Indonesia
Pada Tahun 1945-1950? (3). Bagaimana Peran Ki Sarmidi
Mangunsarkoro dalam Politik Pada Tahun 1945-1950.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1).
Mengetahui Biografi Ki Sarmidi Mangunsarkoro. (2) Mengetahui
Kondisi Politik di Indonesia Pada Tahun 1945-1950 (3). Mengetahui
Peran Ki Sarmidi Mangunsarkoro dalam Politik Pada Tahun 1945-
1950.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
sejarah, tahapannya meliputi: heuristik, verifikasi, interpretasi dan
historiografi.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa, Ki
Sarmidi Mangunsarkoro merupakan seorang tokoh yang lahir pada 23
Mei 1904 di Desa Banyuanyar Surakarta, Jawa Tengah. Ki Sarmidi
Mangunsarkoro merupakan seorang politisi dan dikenal sebagai tokoh
pendidikan yang berpenampilan sederhana tetapi memiliki pemikiran
serta wawasan kebangsaan tinggi.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Sarmidi Mangunsarkoro aktif
dalam bidang politik yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI). Kala itu, Ki
Sarmidi Mangunsarkoro menentang Perjanjian Linggarjati yang
dianggap merugikan Pemerintah Indonesia. Kemudian, pada saat Ki
Sarmidi Mangunsarkoro menjabat sebagai Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan pada periode Kabinet Hatta yaitu pada
tahun 1949-1950 ada banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh Ki Sarmidi Mangunsarkoro diantaranya yaitu Pemberantasan Buta
Huruf (PBH), Pendirian Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di
Yogyakarta, Penghargaan terhadap Para Pelajar Pejuang Revolusi,
Sistem Universitas Gajah Mada dan Mengesahkan Undang-Undang
No.4 Tahun 1950 tentang Pendidikan Nasional.
Hilda Yulistiyani - Personal Name
SKRIPSI SPI 512
324
Text
Indonesia
2021
Serang Banten
xi + 106 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...