Detail Cantuman Kembali
Struktur Kata Ha’ Kinayah dalam Interpretasi Al-Qur’an Studi Atas Riwayat Imam Hafsh
Di dalam membaca alqur‟an terdapat beberapa ragam bacaan Qira>‟atyang mana Ilmu Qira>`at merupakan salah satu bentuk keilmuan yang di dalamnya membahas upaya untuk menggali dan memahami Al-Qur`an. Kaidah hukum asal Ha` Kina>yah selalu d}ammah, kecuali terletak setelah harakat kasroh atau huruf Ya` mati maka ْي ِو , َج َعلَوُ, إيَّبهً : Contoh. Kasrah dibaca` Ha ِ ثَا . dan lain-lain. Namun ada empat kata dalam Al-Qur`an yang menyalahi kaidah hukum Ha` Kina>yah diatas, yaitu kata قِ ْو. ْ ْز ِج ْو, أل ْيوُ, اَ َعِنْيوُ, َعلَ ْنَا Inilah yang menjadi salah satu kekhwatiran terjadinya anomali struktur kata dan bahasa terhadap interpretasi Al-Qur`an. Sesuai dengan latar belakang yang dipaparkan di atas, permasalahan yang dibahas tidak meluas, yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan Ha’ Kina>yah? 2. Bagaimana Struktur Hukum Ha` Kinayah yang menyalahi kaidah dalam Al-Qur`an? 3. Bagaiman dampak Struktur Kata Ha` Kinayah yang menyalahi kaidah dalam interpretasi Al-Qur`an?, Penelitian ini menggunakan metode penelitian komparatif dimana metode ini membandingkan sesuatu yang serupa, sering digunakan untuk membantu menjelaskan suatu prinsip atau gagasan . Perbandingan dapat berupa perbandingan antar tokoh, antara pemikiran maz|hab, pendapat zaman atau perbandingan antara pemikiran para Mufassir. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan memahami apakah Ha>`kina>yah yang empat tersebut ( .وِ ْق ْ ْز ِج ْو, أل ْيوُ, اَ َعِنْيوُ, َعلَ ْنَا ( tersebut memang benar benar hanya menyalahi aturan kaidah bahasa saja, atau memang ia mengubah dari segi interpretasinya. Penelitian ini menemukan bahwa ada empat kata yang keluar dari hukum asli Ha’ Kina>yah ( .وِ ْق ْ ْز ِج ْو, أل ْيوُ, اَ َعنِ ْيوُ, َعلَ ْنَا ( adapun faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan tersebut adalah perbedaan dialek karena diketahui bahwa Pada mulanya setiap bacaan Ha’ Kina>yah selalu mengikuti kaidah-kaidah yang sudah berlaku yang diajarkan Nabi Muhammad sesuai dengan dialek Quraisy. Namun, Nabi sangat memahami bahwa bangsa Arab bukanlah terdiri dari suku Quraisy saja. Masih ada puluhan suku lagi yang tersebar di semenanjung Arab, dialek mereka satu sama lain berbeda. Perbedaan dialek ini kadang kala tajam, kadang kala juga ringan dan sedikit. Dan dalam Interpretasi Al-Qur‟an berdasarkan pandangan para mufassir empat kata tersebut sama sekali tidak mempengaruhi dari segi maknanya walaupun para imam Qira>’at berbeda dalam membaca empat kata tersebut.
Yusril Chairul Anwar - Personal Name
SKRIPSI IAT 502
2x1.3
Text
Indonesia
2022
serang
xix+58 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...