Detail Cantuman Kembali

XML

Pendekatan REBT untuk Menurunkan Kecemasan dalam Berinteraksi dengan Orang Baru pada Anak Yatim di Yayasan Majelis Yatim Kota Serang


Kecemasan saat berinteraksi dengan orang baru merupakan hal yang wajar jika tingkat cemas yang dialami hanya sekedar canggung dan grogi, akan tetapi jika kecemasan yang dialami benar-benar diluar kebiasaan tentu harus ada solusi untuk yang mengalami kecemasan tersebut. Kecemasan saat berinteraksi dengan orang baru dialami oleh anak yatim di Yayasan Majelis Yatim Kota Serang setelah dilakukannya pre-observasi, dari pre-observasi peneliti dapatkan hasil anak-anak yatim di Yayasan tersebut rata-rata mengalami kecemasan saat berinteraksi dengan orang baru, juga setelah dilakukannya pengisian angket dan diperkuat hasil wawancara. Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam peneliian ini yaitu: 1) Apa bentuk kecemasan yang dialami anak yatim di yayasan majelis yatim?. 2) Bagaimana cara mengatasi rasa cemas pada anak yatim dengan pendekatan REBT?. 3) Bagaimana hasil konseling dengan pendekatan REBT pada anak yatim yang mengalami kecemasan saat berinteraksi dengan orang baru? Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan dari penelitian ini yaitu antara lain: 1) Untuk mengetahui bentuk kecemasan yang dialami oleh anak yatim saat berinteraksi dengan orang baru. 2) Untuk mengetahui cara mengatasi rasa cemas pada anak yatim dengan pendekatan REBT. 3) Untuk mengetahui hasil setelah dilakukannya konseling dengan pendekatan REBT pada anak yatim dalam mengatasi kecemasan saat berinteraksi dengan orang baru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, digunakan untuk mendapatkan gambaran-gambaran dari permasalahan dengan metode deskripif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 dengan jumlah responden 5 orang anak yatim yakni R, AS, SJ, AG dan NO. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat ditarik kesimpulan berikut ini: 1) bentuk kecemasan yang dialami anak yatim yang mengalami cemas saat berinteraksi dengan orang baru yaitu detak jantung berdebar tak beraturan, terbata-bata saat berbicara, berkeringat, bergemetaran . 2) proses konseling dilakukan 3 tahap dan dibagi dalam 4 kali pertemuan. 3) hasil setelah dilakukannya proses konseling kepada 5 responden yaitu 2 anak yatim yang berhasil terlepas dari rasa cemas saat berinteraksi dengan orang baru yakni NO dan AG dan 3 anak yatim tidak dapat terlepas dari rasa cemas saat berinteraksi dengan orang baru disebabkan karena belum dapat mengubah pikiran irasional menjadi rasional yakni R, AS, dan SJ.
Dede Muarofah - Personal Name
SKRIPSI BKI 782
150
Text
Indonesia
2022
serang
xvi+97 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...