Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Konseling Realitas terhadap Kesadaran Beragama di Kalangan Remaja Awal Studi Kasus di Kp. Cidangiang Pasir, RT/RW 001/012, Keluran Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten


Masa remaja sering kali dikenal dengan masa transisi dari masa kanakkanak menuju ke masa dewasa. Fase awal remaja merupakan fase yang baru saja
memasuki proses mempelajari dan memahami tentang mana yang baik dan yang
tidak baik di lingkungan internal maupun eksternal. Sehingga sebagai generasi
muda, sangat perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan hidup yang
akan datang, salah satunya ialah dalam kesadaran beragama. Kesadaran beragama
pada masa remaja awal sangat rentan terpengaruhi, sama halnya dengan apa yang
terjadi di Kp. Cidangiang Pasir, Pandeglang-Banten. Oleh karena itu untuk
memperkuat dan menumbuhkan kesadaran beragama di kalangan remaja awal,
salah satunya menerapkan konseling realitas, dapat membantu remaja awal agar
mampu mengontrol dirinya, untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kenyataan
hidupnya (realitas).
Tujuan dalam penelitian ini ialah: 1) Untuk mengetahui kesadaran
beragama di kalangan remaja awal 2) Untuk mengetahui proses penerapan
konseling realitas terhadap kesadaran beragama dikalangan remaja awal. 3) Untuk
mengetahui hasil penerapan konseling realitas terhadap kesadaran beragama
dikalangan remaja awal
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Untuk metode analisis yang digunakan merujuk
pada teori Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data serta kesimpulan
dan verifikasi.
Hasil dalam penelitian ini, yaitu pelaksananaan penerapan konseling
realitas yang dilakukan dengan melalui 3 tahap, yaitu tahap awal, tahap inti
(pertengahan) dan tahap akhir. Tahap awal ini peneliti (atau istilah dalam konseling
ialah konselor) memembangun hubungan atau melakukan keterlibatan antara satu
sama lain. Pada tahap kedua atau tahap inti, konselor melaksanakan 2 teknik WDEP
yang ada dalam konseling realitas, yaitu wants dan direction and doing. Pada tahap
terakhir atau tahap ketiga, konselor melaksanakan teknik evaluation and planning
terhadap klien. Pelaksanaan penerapan konseling realitas berjalan dengan baik dan
lancar, namun tetap saja tidak luput dari beberapa hambatan yang ada. Diperoleh
hasil akhir dalam penerapan layanan konseling, yakni 3 dari 5 klien mampu dalam
merubah dan mengevaluasi perilakunya. Ketiga klien tersebut menyadari bahwa
yang bertanggung jawab atas perilakunya adalah diri sendiri, dan klien harus
menciptakan perilaku yang diinginkan dan diharpakan kedepannya agar hal yang
sama tidak terulang kembali. Berbeda dengan dua klien lainnya, yang kurang
mampu dan tidak mampu dalam merubah dan mengevaluasi perilakunya sendiri.
Putri Uswatun Hasanah - Personal Name
SKRIPSI BKI 754
152
Text
Indonesia
2022
serang
xiv + 151 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...