Detail Cantuman Kembali
Manajemen Pendidikan Keagamaan Islam bagi Warga Binaan pada Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Cilegon dan Serang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pendidikan keagamaan
islam bagi warga binaan pada lembaga pemasyarakatan (LAPAS) Cilegon
dan Serang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi, Adapun hasil penelitian yaitu : 1).Manajemen
pendidikan keagamaan Islam bagi warga binaan di LAPAS Cilegon Di
antaranya adalah : perencanaan (planning), yaitu menentukan tujuan program
pendidikan keagamaan Islam, menentukan program yang disesuaikan dengan
keadaan warga binaan, serta menjadwalkan kegiatan. Pengorganisasian
(organizing) yaitu membuat struktur kepengurusan dan membagi tugas
pendidikan keagamaan Islam yaitu Pembina/Pengasuh menunjuk atau
memilih pengurus DKM Masjid warga binaan, memilih pengurus aula,
menentukan koordinator blok dan ketua kamar. Pelaksanaan (actuating),
semua elemen pendidikan keagamaan Islam untuk melaksanakan hal-hal
yang telah direncanakan. Pengendalian/pengawasan (controlling), dengan
memberlakukan sistem absensi dalam setiap kegiatan, selalu melakukan
pengawasan dalam setiap kegiatan dan mengevaluasi setiap pendidikan
keagamaan Islam yang telah dilaksanakan. Pengarahan (Directing),
pemberian latihan pengembangan seni Islami dan keterampilan (skill),
Motivasi (Motivating) pemberian motivasi berupa reward yang diberikan
yakni usulan untuk mendapatkan pengajuan bebas bersyarat dan punishment
dalam bentuk direndam dalam kolam tobat, dan Kepemimpinan (Leading)
Kepemimpinan (Leading) pembina setiap sebulan sekali memberikan
bimbingan kepada pengurus kegiatan pendidikan keagamaan 2). Manajemen
pendidikan keagamaan Islam bagi warga binaan di LAPAS Serang yaitu
perencanaan (planning), menentukan tujuan kependidikan keagamaan Islam,
menentukan program yang disesuaikan dengan keadaan warga binaan, serta
menjadwalkan kegiatan. Pengorganisasian (organizing) yaitu membuat
struktur kepengurusan koordinator bidang kegiatan rumah tangga warga
binaan dan ditunjuk blok. Pelaksanaan (actuating), yang dilakukan adalah
menggerakkan semua elemen pendidikan keagamaan Islam untuk
melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan. Pengendalian/pengawasan
vi
(controlling), memberlakukan sistem absensi dalam setiap kegiatan, selalu
melakukan pengawasan dalam setiap kegiatan dan mengevaluasi setiap
pendidikan keagamaan Islam yang telah dilaksanakan. Pengarahan
(Directing), pemberian latihan pengembangan seni Islami dan keterampilan
(skill), Motivasi (Motivating) memberikan motivasi berupa reward yang
diberikannya usulan untuk mendapatkan bebas bersyarat dan punishment
dalam bentuk penundaan pengusulam pemberian surat bebas bersyarat.
Kepemimpinan (Leading) pembina setiap sebulan sekali memberikan
bimbingan kepada pengurus kegiatan pendidikan keagamaan 3).
Perbandingan yang ada pada manajemen pendidikan keagamaan Islam bagi
warga binaan di LAPAS Cilegon dan Serang keduanya sudah menggunakan
fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen Pendidikan perbedaannya pada
fungsi pengorganisasian (organizing) dan motivasi (motivating) saja, hal
tersebut dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan hasil warga binaan
menjadi aktif dalam mengikuti setiap kegiatan pendidikan keagamaan yang
dilakukan.
A. Hendrid Suko Prastyono - Personal Name
TESIS MPI 172
370
Text
Indonesia
UIN SMH BANTEN
2022
Serang Banten
xxiv + 249 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...