Detail Cantuman Kembali
Qasidah “AsySyakku Wal-Wahmu Ra'sus Syari Wal Hażari” Karya Al-Imam Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad (Studi Analisis Semiotika Riffaterre)
Penelitian ini membahas tentang analisis qasidah Asy-Syakku Wal
Wahmu Ra’sus Syari Wal Hazari karya al-Imam Habib Abdullah bin Alawi alHaddad, seorang ulama Tarim-Hadramaut. Penelitian ini dilakukan karena
sulitnya memahami makna yang terdapat didalam qasidah. Oleh karena itu,
digunakanlah teori semiotika Michael Riffaterre sebagai objek formalnya.
Tujuan dari penggunaan teori semiotika dalam mengkaji qasidah Asy-Syakku
Wal Wahmu Ra’sus Syari Wal Hazari untuk mengetahui makna dibalik
ungkapan-ungkapan yang ada dalam qasidah, kemudian disatukan maknanya
sehingga pesan yang terkandung dalam qasidah tersebut dapat tersampaikan
dengan jelas.
Metode analisis dalam teori semiotika Riffaterre terdiri dari pembacaan
heuristik, pembacaan hermeneutika atau retroaktif: hipogram potensial,
menentukan matriks, model, varian dan hipogram aktual. Pembacaan heuristik
dilakukan untuk mengetahui arti kamus per kata dari setiap bait qasidah. Tujuan
dilakukan pembacaan heuristik adalah lebih memudahkan pemahaman peneliti
akan bahasa yang digunakan dalam qasidah. Kemudian menentukan
ketidaklangsungan ekspresi dilakukan untuk mengetahui perubahan arti,
penyimpangan arti dan penciptaan arti apa saja yang digunakan dalam qasidah.
Setelah itu dilakukan pembacaan hermeneutika yang merupakan hasil dari
deskripsi hipogram potensial, penentuan matriks, model, varian dan hipogram
aktual.
Hasil yang didapatkan peneliti dalam penelitian ini adalah bahwasanya
merupakan puisi tentang nasehat. Hal tersebut terlihat dari pembacaan heuristik
yang membuat pembacaan lebih mudah dipahami dari segi bahasa setelah
dilakukan dan penentuan ketidaklangsungan ekspresi, akan tetapi belum
mencapai kesatuan makna. Terlihat juga dari hipogram potensial dalam
pembacaan hermeneutik yang menunjukkan ajakan penyair dengan cara
berdakwah untuk mengingatkan kepada masyarakat agar berbaik sangka kepada
Allah, tidak boleh ragu ataupun putus asa dari pertolongan Allah dan setiap
kesulitan akan ada kemudahan. Kemudian modelnya terdapat pada dua kata
yaitu: bahaya dan Tuhan. Kemudian pada matriksnya menunjukkan nasihat
penyair tentang kehidupan. Dan pada hipogram aktual terdapat persamaan
antara makna dalam bait qasidah dengan ayat al-qur’an yang membahas tentang
ajakan untuk kembali kepada Allah Swt dan bersholawat kepada Nabi
Muhammad Saw.
Aat Alfiatunnisa - Personal Name
SKRIPSI BSA 345
419
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xiii + 120 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...