Detail Cantuman Kembali
Penerapan Teknik Bibliotherapy pada Kesadaran Salat di Masa Kanak-kanak Awal Desa Argawana Kec. Pulo Ampel Kab. Serang - Banten
Pembiasaan dalam beribadah pada anak perlu
ditanamkan sejak dini oleh setiap orang tua, hal ini harus dilakukan
agar ketika anak menginjak usia dewasa mereka sudah terbiasa
melakukannya. Dengan menanamkan pembiasaan beribadah pada anak
sejak dini terutama dalam hal melaksanakan shalat, akan
menumbuhkan sifat kesadaran diri yang kuat pada anak. Sehingga anak
mulai menyadari, bahwa ia memiliki tanggungjawab sebagai seorang
muslim untuk melaksanakan kewajiban shalat lima waktu. Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
ialah; 1) Bagaimana kondisi kesadaran anak di Desa Argawana?, 2)
Bagaimana kondisi kesadaran salat klien di Desa Argawana?, 3)
Bagaimana dampak penerapan teknik bibliotheraphy pada kesadaran
salat klien di Desa Argawana?. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa
kampung Desa Argawana kecamatan Pulo Ampel, dengan
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif serta analisis
komperatif, yang mana peneliti membandingkan perkembangan shalat
antara sebelum dan sesudah pemberian terapi. Dan Pengumpulan data
dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan secara garis besar, orang tua klien berpendapat mengenai
kesadaran shalat pada masa kanak-kanak awal (usia dini) mereka
mengatakan, bahwa kesadaran shalat di usia dini sangatlah penting,
karena shalat merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan dan
dibiasakan sejak usia dini. Ada dua faktor yang menjadi penyebab
kurangnya kesadaran shalat pada anak, yakni faktor internal dan
eksternal. Faktor internal ialah indikator yang datang dari dalam diri
sendiri, yakni karena karakter anak yang masih suka meniru suka
bermain, dan malas serta kurangnya motivasi dalam diri anak untuk
mengerjakan shalat. Adapun faktor eksternalnya ialah faktor yang
berasal dari luar, yakni karena lingkungan keluarga dan teman sebaya.
Dan Setelah pemberian terapi klien mulai sadar akan kewajiban shalat
bagi setiap muslim dan klien lebih sering melaksanakan shalat bahkan
mengajak orang tuanya untuk shalat bersama. Hal ini berarti,
penggunaan teknik bibliotherapy untuk meningkatkan kesadaran shalat
pada anak, dapat dikatakan cukup berhasil. Untuk meminimalisir
kemungkinan yang terjadi pada diri klien setelah pemberian terapi,
peneliti meminta bantuan kepada orang tua klien untuk senantiasa
mengingatkan dan meneggur klien disaat rasa malasnya untuk shalat
muncul kembali. Hal ini dilakukan agar klien mulai terbiasa
melaksanakan shalat lima waktu.
Ageng Sulistiya Mustikawati - Personal Name
SKRIPSI BKI 715
153
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xiii + 123 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...