Detail Cantuman Kembali

XML

PENERAPAN SOLUTION FOCUSED BRIEF COUNSELING (SFBC) DALAM MENGATASI DAMPAK NEGATIF CYBERBULLYING PADA REMAJA (Studi Di Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten)


Cyberbullying adalah suatu permasalahan yang terjadi di dunia Cyber dan banyak dialami oleh Remaja yang sedang mengalami proses perubahan secara fisik maupun mental. Cyberbullying terjadi karena adanya komentar negatif yang disampaikan netizen di dunia maya. Hal tersebut disebabkan karena adanya kebebasan menyampaikan pendapat di dunia maya. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan, korban cyberbullying mengalami kecemasan, malu, minder, tak bisa bersosialisasi, tak percaya diri bahkan sampai menutup diri dari lingkungan sosialnya, serta pemikiran bahwa orang lain berpandangan negatif tentang dirinya.
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Bagaimana kondisi psikologi remaja korban cyberbullying? 2). Bagaimana penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dalam mengatasi permasalahan korban cyberbullying? 3). Apa faktor pendukung dan penghambat penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) ?
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1). Untuk menjelaskan kondisi psikologis yang terjadi pada korban cyberbullying. 2). Untuk mengetahui bagaimana penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dalam mengatasi permasalahan korban cyberbullying. 3). Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari penerapan Solution Focused Brief Counseling (SFBC).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan tindakan. Dalam pengumpulan data, saya menggunakan teknik Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, dari bulan Desember 2020 sampai Februari 2021 dengan objek penelitian sebanyak lima orang remaja yang mengalami cyberbullying.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi psikologis remaja yang mengalami cyberbullying cenderung sulit mengontrol emosi, rasa khawatir yang berlebih, mudah marah, cemas, dan tidak percaya diri sehingga menarik diri dari lingkungan sosialnya. Setelah mendapat proses konseling dengan menggunakan penerapan SFBC dengan menerapkan teknik scalling, Exception, Problem Free Talk, Miracle Question dan Compliments. . Terdapat perubahan seperti meningkatnya rasa percaya diri dengan mulai aktif mengikuti kegiatan sosial, mengurangi penggunaan media sosial, serta dapat meredupsi stress ketika menghadapi komentar negatif netizen. Sulitnya responden untuk obyektif dalam menyampaikan masalah menjadi faktor penghambat dalam penerapan teknik SFBC ini. Walau begitu antusias responden untuk mencapai perubahan menjadi faktor pendukung bagi berlangsungnya penerapan teknik SFBC terhadap responden korban cyberbullying.
Nimatus Sholiha - Personal Name
SKRIPSI KPI 732
152
Text
Indonesia
2021
Serang Banten
xiv + 128 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...