Detail Cantuman Kembali
Penerapan Teknik Desensitisasi Sistematis untuk Mengurangi Kecemasan Public Speaking pada Remaja Usia Akhir (Studi di Desa Sumuranja Kecamatan Puloampel Kabupaten Serang - Banten)
Remaja merupakan generasi penerus bangsa yang dituntut
untuk berkomunikasi dengan orang lain, termasuk diantaranya jika ia
dibutuhkan untuk dapat berbicara di depan umum (public speaking).
Remaja juga diharapkan mampu mengkomunikasikan ide-ide dan
gagasannya dalam mengisi pembangunan dan memajukan bangsa.
Namun saat mendapatkan kesempatan berbicara dan tampil di depan
umum (public speaking). Tidak sedikit remaja yang mengalami
kecemasan. Usaha mengurangi kecemasan dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik desensitisasi sistematis yang merupakan salah
satu teknik dari pendekatan konseling behavioral.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah: 1) Untuk mengetahui penyebab timbulnya kecemasan public
speaking 2) Untuk menerapkan teknik desensitisasi sistematis dalam
mengurangi kecemasan public speaking 3) Untuk mengetahui
bagaimana hasil penerapan teknik desensitisasi sistematis dalam
mengurangi kecemasan public speaking. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat tindakan, dan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Faktor penyebab kecemasan
public speaking pada remaja usia akhir adalah pengalaman negatif
pada masa lalu, dan pikiran yang tidak rasional seperti berfikir bahwa
sesuatu yang buruk akan terjadi, takut diejek ketika salah, merasa
akan gagal atau tampil buruk, insecure karena fisik, dan merasa
bahwa tidak bisa tampil dengan sempurna. 2) Penerapan teknik
desensitisasi sistematis dimulai dengan rileksasi, yang dilakukan agar
responden tidak merasa tegang. Selanjutnya responden diminta untuk
menutup mata, kemudian diminta untuk membayangkan situasi yang
membuatnya merasa lebih rileks dan perlahan-lahan peneliti meminta
responden untuk membayangkan situasi yang dapat menimbulkan
kecemasan pada tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang
paling tinggi. Lalu peneliti meminta responden untuk membayangkan
hal yang membuatnya rileks kembali. Kemudian ditutup. Treatment
ini diulang ulang hingga responden mampu mengatasi gejala
kecemasannya. Berdasarkan hasil penerapan teknik desensitisasi
sistematis kepada empat responden yang mengalami kecemasan
public speaking, keempat responden tersebut sudah mengalami
perubahan setelah melakukan empat tahap pertemuan. Meskipun satu
dari empat responden tersebut masih harus diberikan tindakan lanjut
agar mengalami perubahan yang baik.
Via Nurkhomsah - Personal Name
SKRIPSI BKI 664
152
Text
Indonesia
2022
Serang Banten
xvii + 91 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...