Detail Cantuman Kembali

XML

Penerapan Cognitive Behavior Therapy Untuk Mengurangi Kecemasan Sosial Pada Mahasiswa Rantau Semester Awal (Studi Pada Kampus UIN SMH Banten)


Merantau merupakan pergi atau berpindah dari satu daerah asal ke daerah
lain. Mahasiswa merantau mengalami berbagai macam kendala. Salah satu hal yang
berkaitan dengan masa remaja adalah kemampuan penyesuaian diri. Dalam
penyesuaian diri yang dialami oleh mahasiswa rantau yaitu mengenai kecemasan
sosial. Kecemasan sosial merupakan keadaan ketidaknyamanan dan stres bahwa
pengalaman individu dengan ekspektasi bahwa dia akan bertindak tidak tepat,
membuat bodoh dirinya sendiri, meninggalkan kesan negatif dan dievaluasi oleh
orang lain dalam cara negatif (bodoh, pecundang, tidak kompeten, dan sebagainya)
di berbagai acara maupun situasi sosial.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana kondisi pada
mahasiswa rantau di UIN SMH Banten? 2) Bagaimana penerapan CBT dalam
mengatasi kecemasan sosial pada mahasiswa rantau? 3) Bagaimana hasil penerapan
CBT dalam mengatasi kecemasan pada mahasiswa rantau?
Tujuan dalam penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui kondisi psikologis
yang dialami pada mahasiswa rantau di UIN SMH Banten. 2) Untuk mengetahui
penerapan CBT dalam mengatasi kecemasan pada mahasiswa rantau. 3) Untuk
mengetahui hasil penerapan CBT dalam mengatasi kecemasan pada mahasiswa
rantau.
Metode pada penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan jumlah responden lima orang. Adapun beberapa teknik dalam pengumpulan
data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan teknik
analisis data. Penelitian ini dilakukan sejak bulan September sampai dengan bulan
Desember 2021.
Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap
responden maka dapat menghasilkan sikap dan perilaku responden serta cara
berpikir responden terhadap lingkungan terutama upaya untuk berinteraksi dengan
orang lain. Selain itu hasil dari penelitian ini bisa dilihat dari perubahan responden
sebelum dan sesudah melakukan konseling yaitu mulai membiasakan diri bertemu
dengan orang lain, merasa tenang tidak muda panik, mulai percaya diri, berani
berinteraksi dengan orang lain, tidak merasa canggung, mulai bisa belajar bahasa
daerah di tempat perantauan, pikiran menjadi rileks, dapat mengontrol pikiran
dengan baik, dapat berpikir rasional, dan responden mulai menghasilkan energi
menjadi lebih positif.

Tb Fajri Warizki SP - Personal Name
SKRIPSI BKI 679
150
Text
Indonesia
UIN SMH BANTEN
2022
Serang Banten
xii + 67 hlm.; 18 x 25 cm
LOADING LIST...
LOADING LIST...